"Saya mulai menghargai:
- sebuah buku, ketika saya tahu bahwa orang lain masih menulis di tanah;
- sebatang pena, ketika orang lain masih menulis dengan batu kapur;
- sepasang sepatu, ketika orang lain bertelanjang kaki di daerah pegunungan batu;
- satu rupiah, ketika di negara lain uang hanya dibakar karena inflasi tingkat tinggi;
- sesendok nasi, ketika melihat Saudara-Saudari di Afrika mengais makanan di tanah gersang;
- segelas air, ketika para musafir hampir mati kehausan di padang gurun;
- sebuah meja doa, ketika pembangunan tempat ibadah dilarang pemerintah;
- DIRI SENDIRI, ketika tahu bahwa saya hanya seorang diri, namun sangat dibutuhkan orang lain."