Kami menaruh rasa hormat terhadap orang yang berani memperdulikan terhadap peristiwa kekejaman. Baca berita ini yang diambil dari Suara Pembaruan :
Setara Institute menyatakan, Provinsi Jawa Barat (Jabar) menempati peringkat pertama sebagai wilayah yang paling banyak terjadi tindakan intoleransi berupa pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan.
"Kasus sebanyak 224 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama itu merupakan peristiwa yang terjadi dari Januari hingga awal November ini, dan 80-90 persennya terjadi di Jawa Barat," kata Peneliti Setara Institute Ismail Husni, saat menghadiri acara Hari Toleransi Internasional, di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Jumat (16/11).
Mengapa paling banyak terjadi di Jawa-Barat?
Karena PKS tidak pernah menegur, menghukum, mengrecall walikota Bogor, yang telah mengintimidasi umat kristiani dalam hal pembangunan gereja. sehingga dikota dan kabupaten lain di jawa-barat, terjadi banyak intimidasi terhadap umat lain dan aliran Islam lainnya. Bagaimana Burma mau ladeni kau? Datang ke Burma, seakan-akan penolong, tetapi didalam negeri sendirinya, membiarkan anak buahnya mengintimidasi umat kristen dan Jemaah Ahmadiyah ! Kalau saya adalah pemerintah Burma, saya juga akan ajukan teguran kepada HNW, agar membenahi umatnya sendiri dahulu.
Mahfud dalam kapasitas ketua MK memutuskan :
Tidak ada yang bisa menghukum individu ateis atau komunis jika mereka mengakui apa yang dianutnya secara pribadi.
bearti selama ini Islam beraliran ekstreem misalnya PKS dan FPI, menyerang Ahmadiyah dan umat kristen harus dinyatakan salah dulu oleh HNW, dengan demikian, bila HNW "menegor" Burma, tidak akan bisa dikick balik.Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menghukum individu ateis atau komunis jika mereka mengakui apa yang dianutnya secara pribadi. Dan nama Jawa barat juga akan menjadi bersih!
Tapi, beranikah HNW menegor anak buahnya? Kita lihat saja.