Dingin yang tak terucap di bibir relawan. Kami berdiri di sini, tanpa segelas kopi hangat. Hampir membeku pelan, tenggelam dalam celupan dingin. Seperti cerita-cerita yang mungkin kalian simpan tentang kami dulu. Ada yang melihat dengan teduh lagi harmoni. Selalu indah bersama dingin. Tapi, ada pula yang memandang kami dari kaca buram, menciptakan bayang-bayang yang bahkan tak pernah kami buat.
KEMBALI KE ARTIKEL