Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok

Ganjar Menunjukkan Identitas, Bukan Politik Identitas!

13 September 2023   20:36 Diperbarui: 13 September 2023   21:39 122 0
Video Ganjar sedang melaksanakan ibadah salat, muncul pada iklan layanan masyarakat azan di televisi swasta, dalam beberapa waktu belakangan ini, memantik perhatian publik luas. Tak jarang yang menuding Ganjar sedang memanikan politik identitas, namun sangat banyak pula yang membela: Ganjar bukan memainkan politik identitas, tapi hanya sedang menunjukkan identitas.

Video azan yang di dalamnya terdapat Ganjar Pranowo mulai ditayangkan oleh statiun televisi swasta milik Hary Tanoesoedibjo, yang notabene Ketua Umum Perindo, sejak tanggal 5 September 2023. Perindo merupakan rekan koalisi PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024 bersama PPP dan Partai Hanura.

Ganjar adalah sosok yang dikenal saleh dan taat beribadah meski ia berasal dari partai berhaluan nasionalis. Selama ini Ganjar juga merupakan sosok yang dikenal dekat dengan para ulama. Bahkan, saat menjabat Gubernur Jateng, Ganjar menginisiasi gelaran 'Jateng Bersholawat' bersama Gus Yasin, dan kegiatan itu juga dimotori oleh Habib Syech Abdul Qadir Assegaf. Ganjar juga dekat dengan Habib Luthfi bin Yahya, juga KH Mustofa Bisri (Gus Mus).

Karenanya, wajar saja banyak yang membela ketika video azan di televisi swasta itu dijadikan bahan serangan Ganjar. Sebab, Ganjar tidak tiba-tiba menjadi saleh. Ia memang sudah taat beribadah, salat lima waktu dan puasa Ramadan, misalnya, sejak lama.

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengatakan, video Ganjar salat itu bagus sebagai syiar dan dakwah. Pun demikian pula Sekretaris MUI Jateng KH Muhyiddin, yang mengapresiasi tayangan itu. Katanya, video itu justru bisa menjadi sarana dakwah untuk mengajak umat Islam lebih giat beribadah. Menurut dia, video itu mengandung pesan bahwa pemimpin mengajak rakyat berjemaah.

Senada disampaikan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jateng, H Tafsir. Menurutnya, itu sejatinya adalah kreativitas dari tim kampanye Ganjar, tak perlu diprotes. Video itu hanya ingin menunjukkan identitas Ganjar sebagai orang yang saleh dan taat beribadah. Tak hendak menjelakkan atau mendiskreditkan calon lain. Bahakan, kalau calon lain ingin membuat video serupa, ia justru mendukung.

Menurutnya, politik identitas adalah ketika itu ditujukan untuk memecah belah umat, mengajak memusuhi yang tak sepaham dan tak sekelompok, mejelekkan pihak lain, atau semacamnya. Dan, itu semua tak ada dalam video Ganjar sedang salat pada tayangan azan di televisi swasta.

Berbeda misalnya, dengan pengalaman di DKI Jakarta sebelumnya, di mana yang tak se-identitas dianggap sebagai lawan, dilabeli haram untuk dijadikan teman. Ganjar tak pernah menggunakan identitas kesalehannya untuk menyerang dan menjelekkan lawan.

Jadi, mari kita sepakati, Ganjar hanya sedang menunjukkan identitas, tak tak sedang memainkan politik identitas!. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun