Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Sebuah Penantian

7 Oktober 2011   02:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15 418 0
Tak asing dan sudah mengglobal kata-kata menanti, hahahaha memang sebuah penantian itu membosan kan, apa lagi yang tak pasti, saya memang seorang lelaki, tapi bila tubuh penuh luka, sendiri berdiri dan menanti sesuatu yang tak pasti itu menambah sakit, tapi sebuah hati yang manis itu patut ditunggu, aku pernah berfikir, kenapa yang selalu berniat mempermainkan hati selalu berhasil mendapatkan hati itu, sedangkan aku yang ingin menyanjung dan memiliki hati itu  selalu terjatuh untuk mendapatkan hati itu, sudah jatuh, terinjak pula. Keindahan luka yang tergores di tubuh saya ini adalah bagaimana luka ini tergores, kenikmatan luka ini adalah disaat rasa sakit mulai teras sakit, mungkin kau ragu, aku tahu, mungkin dia takut, aku mengerti, tapi tak bisa kah kau memberiku seteguk air minum pembasuh dahaga dan luka ku?

Aku selalu tersenyum dalam tangis, aku selalu bahagia bila kau bahagia, sedih bila melihat mu sedih, selalu berusaha membuatmu tersenyum dan semangat untuk menjalani hari-hari berat, slalu aku berdiri disampingmu untuk membantu mu berdiri, meski kaki ku telah patah satu, aku selau menopang mu dengan kaki satu q lagi, ameski patah semua, aku gunakan tangan ku utk menopang mu, saat tangan ku patah, aku gunakan tubuh ku, saat tubuhku hancur, aku gunakan kepala ku, saat kepala ku pecah, slalu aku gunakan harapan ku untuk mu, saat kau belum mau mengerti tentang cinta ku dan seberapa lama aku menanti mu sudah aku taruh hati q dalam hati mu, slalu aku berharap kau menerima ku, slalu, slalu.. meski penantian tak berakhir, aku sudah terlanjur cinta pada mu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun