Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sejenak Waktu Itu

7 November 2010   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:48 72 0
Suara jam di bukit itu menterorku
hingga langit berhenti untuk bernafas
dan udara keharuan menguliti kehampaan
setiap langkah kaki yang tersia-sia

Aku tak lagi ingin menunggu kehadiran
semua panenan hanya bisa kau nikmati
di Nirwana atau kawacandradimuka
yang menghibur jutaan jiwa-jiwa gelisah

Sejenak saja
Kuabadikan sesaat keberangkatan kereta
penuh ampun atas segala Debu bertaburan
menuju dentang-dentang jam berikutnya

Gresik-Yogja 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun