Penggunaan pelarut dalam industry kimia dan industry yang berhubungan dengan kimia sangat umum. Banyak pelarut yang digunakan dalam volume besar selama beberapa dekade telah ditemukan memiliki sifat beracun atau berbahaya yang serius. Pencarian pelarut non-konvensional merupakan langkah penting dalam membuat proses analisis dan pemisahan menjadi lebih ramah lingkungan. Tampaknya pelarut alternatif seperti cairan ionik (IL) memiliki satu aspek tambahan yang membuatnya lebih menarik bagi para peneliti untuk diteliti. Cairan ionik dianggap sebagai bahan kimia baru dan secara luas dianggap sebagai pengganti yang lebih ramah lingkungan dari banyak pelarut yang umum digunakan.
Cairan Ionik (ILs) adalah garam dalam keadaan cair. Dalam beberapa konteks, istilah ini dibatasi pada garam yang titik lelehnya berada dibawah suhu tertentu seperti 100C. Jika pada suhu kamar berbentuk cair, kita menyebutnya cairan ionik suhu kamar (RTIL). Cairan ionik merupakan  cairan yang terdiri dari ion kation organik dan anion poliatomik organik atau anorganik. Karena sifat-sifatnya seperti volatilitas yang rendah, tidak mudah terbakar, titik leleh yang rendah, stabilitas termal yang tinggi, kemampuan bercampur yang terkendali, dapat didaur ulang dan tidak beracun, memberikan harapan bagi kimia ramah lingkungan.
KEMBALI KE ARTIKEL