Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Lentera di Tengah Kabut

10 September 2024   10:25 Diperbarui: 10 September 2024   10:25 156 3
Lentera di Tengah Kabut

Oleh Leni Marlina


Bukan bintang jatuh di langit malam,  
Ia adalah lentera di tengah kabut pekat,  
Tak bersinar terlampau gemilang,  
Namun cukup terang untuk menerangi jalan panjang.


Ia bukanlah angin yang berbisik janji,  
Bukan badai yang menghantam keras,  
Ia adalah pohon tua di tepi tebing,  
Akar-akar kuatnya menahan tanah dari runtuh.


Tak bersembunyi di balik topeng kuasa,  
Bukan sang elang yang terbang tinggi sendirian,  
Namun bagai air sungai yang mengalir,  
Membawa kehidupan pada tiap jengkal tanah yang dilalui.


Ia bukan raja di menara perak,  
Bukan ilusi yang menyilaukan mata,  
Namun laksana bukit hijau yang tenang,  
Tempat rakyat berteduh di kala panas membakar.


Bukan dinasti yang ingin diwariskan,  
Bukan emas dan permata yang diuntai dalam kata,  
Namun bak petani setia yang menabur benih,  
Ia menanti panen masa depan yang lebih adil.


Dalam dadanya tertanam sumpah anak bangsa,  
Seperti pegunungan yang menjaga lautan,  
Ia berdiri kokoh, menantang badai,  
Menjaga amanah kemerdekaan, tak akan ia biarkan pudar.


Tak gentar oleh bayang-bayang kekuasaan,  
Ia adalah cahaya pagi yang membangunkan kita,  
Menghembuskan angin harapan di setiap nafas bangsa,  
Pemimpin sejati, penjaga amanah dari tanah merdeka.


Padang, Sumbar, 2024

------

*Puisi ini pertama kali ditulis oleh Leni Marlina dalam koleksi puisi pribadi tahun 2015, kemudian diedit dan dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.

*Penulis adalah anggota aktif asosiasi penulis Satu Pena Sumbar, dosen FBS UNP,  Founder and Head of WCLC (World Children's Literature Community)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun