Oleh Leni Marlina
Engkau berjalan di antara arus banjir yang mengamuk,
Banjir setinggi pinggang meremas tubuhmu, dingin dan berat.
Ibuk, dengan napas tersengal, engkau gengam mesin jahitmu,
Mengangkatnya di atas kepala seakan menyelamatkan nyawamu sendiri.