Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Di Ujung Senja Rantau

2 September 2024   19:35 Diperbarui: 2 September 2024   19:52 149 0


Di Ujung Senja Rantau

Oleh Leni Marlina


Di ujung senja, aku dirangkul perantauan,  
Namun rinduku mengakar dalam tanah yang resah,  
Ranah Minangkabau, kampung yang selalu kuimpikan,  
Di sanalah jiwaku berbisik, memohon untuk pulang.

Angin kota menghembus dingin di wajahku,  
Namun dalam hatiku, gemericik sungai bernyanyi,  
Aku ingat langkah kecilku melukis jejak di lumpur basah,  
Kini hanya bayangan itu yang menari di pelupuk mataku.

O, tanah kelahiranku, wangi rendang menggelitik,  
Dalam dapur ibunda yang tak pernah lelah membuai,  
Adat yang berbisik dalam bahasa angin dan api,  
Menyelimuti malamku dengan cinta yang tak lekang.

Saluang mendayu di tengah hiruk pikuk kota,  
Mengetuk pintu hatiku yang menggelora bagai gelombang,  
Memanggilku pulang, pulang ke Bukit Barisan,  
Di mana Marapi, sang raksasa, berjaga dengan tatapan lembut.

Dalam keheningan malam yang merangkak perlahan,  
Aku kumpulkan rindu seperti bunga-bunga malam,  
Doa-doa kupanjatkan pada bintang yang bersinar samar,  
Agar langkahku kembali menyusuri jalan kenangan.

Ranah Minangkabau, engkau pelukan bumi yang hangat,  
Di sanalah mimpiku berakar dalam tanah yang subur,  
Setiap langkahku, setiap nafasku, adalah janjiku,  
Untuk pulang, kembali ke pangkuanmu yang merindu.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun