Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pinto Janir-Raja Penyair

14 Juni 2024   14:57 Diperbarui: 1 Juli 2024   10:32 224 0
Pinto Janir - Raja Penyair

Puisi Esai Oleh:
Leni Marlina*


Dari Minangkabau tanah nan subur, Engkau terlahir dengan nama Friheddapinta,
Engkau dikenal khalayak berbagai umur,
Anak rang Sikumbang besar di Ranah Minang tercinta,
Siapa sangka setelah puluhan tahun berjalan,
Engkau menjadi penyair nusantara, Kelak akan membawa nama Indonesia di kancah puisi dunia.  


Pinto Janir - Raja Penyair, demikian dirimu dipanggil,
Engkau rajut kisah dan ukir sejarah,
Dari panggung seni hingga hutan jurnalistik yang berliku,
Engkau jelajahi sebagai ksatria kata pengembara ilmu.


Dirimu adalah sungai kehidupan, mengalir tak terbatas,
Memeluk kebenaran, dengan lengan terbuka luas.


Engkau Raja Penyair mengguncangkan dunia penikmat sastra,
Panggung puisimu adalah lautan ekspresi dan energi,
Ombak syairmu bergetar memecahkan batu karang,
Membawa hujan makna dan inspirasi,
Menghidupkan semangat yang lama terkubur oleh air mata.


Dalam dunia abu-abu, engkau tegas dan keras,
Menggigit dengan kata-katamu yang tajam tapi indah, Menguak kebenaran yang tersembunyi.
Seperti badai yang tak terkendali, engkau merobek langit,
Mengungkapkan kebenaran walaupun terasa pahit.


"Keparat Berlagak malaikat," engkau berseru,
"Negeri Sarang Pelawak," dunia yang membingungkan.
"Sim Salabim," pesona kata-katamu memikat,
"Negeriku Negeri Kata-kata," tempat di mana jiwa-jiwa berkumpul.
"PLN Bukan Matahari Ia Bulan," engkau menggebrak,
"Rakyat Susah-Susah Benar Jadi Rakyat," jeritan hati yang meresap.
"Akulah Sang Raja," penguasa kata-kata yang megah,
Engkau gelorakan semangat dalam puisi ciptaanmu,
Engkau ukir prestasi dengan berbagai karyamu.


Di panggung puisi, engkau menjadi pelukis kata-kata,
Menggambar mimpi, menyentuh jiwa yang terdiam.
Seni merajut jiwamu,
Musik dan lukisan, menjadi nyanyian di dalam benakmu.


Inspirasimu merayakan kehidupan yang membara,
Mengalir dari misteri alam, dari langit hingga lautan,
Pengaruh mu mengalir bak sungai yang meluap,
Mengubah pasir pmenjadi permata seni yang mengagumkan.
Sungai kehidupan memeluk jiwamu yang merdeka,
Berapi-api dengan kebenaran, mengilhami dengan semangat.


Bermula sebagai pangeran kata-kata yang menawan dunia,
Lalu menjadi Raja Penyair di nusantara,
Engkau membongkar cerita tersembunyi, menulis sejarah.


Inspirasimu merayakan kehidupan yang berkobar,
Mengalir dari semua keajaiban alam, dari langit hingga lautan,
Pinto, pengaruh mu mengalir seperti sungai yang mengalir deras,
Mengubah pasir menjadi permata seni yang mengagumkan.


Kisah jurnalistik, karya ilmiah, disambut gemerlap,
Dari panggilan pertama hingga puncak kepemimpinan,
Dari koresponden hingga pemimpin redaksi gagah,
Pinto Janir, bintang yang sinarnya tak pernah pudar.

Seni pun memeluknya, melalui lagu dan puisi,
Menyentuh jiwa, membawa haru yang tak terhingga,
Dari album hingga aliran cerita Minang yang mengalir,
Pinto Janir, mengagumkan dunia dengan melodi abadi.

Organisasi dan kegiatan, dia lalui dengan penuh cinta,
Sebagai pemimpin, pembina, dan pengurus yang setia,
Dari seminar hingga perjalanan jurnalistik yang luas,
Pinto Janir, semangat yang membangkitkan bagi generasi yang bersemangat.

Engkau mungkin bukan hartawan,
Tapi dirimu seniman serba bisa  mewarnai zaman,
Engkau penyair,  pelukis, penyanyi, penulis juga wartawan.
Bagaikan cahaya yang tak pernah padam, Mewakili impian di padang pasir kehidupan.

------

Padang, Mei 2024

*Leni Marlina seorang dosen aktif di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang - Indonesia sejak tahun 2006. Selain itu, ia  founder and head of World Children's Literature Community (WCLC). Ia tergabung sebagai anggota aktif asosiasi penulis Satu Pena Sumatera Barat - Indonesia sejak tahun 2022, dan Victoria Writers - Australia sejak tahun 2012.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun