Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Artikel Utama

Kenapa Harus Beli Mobil Pakai Kredit?

21 Juli 2014   22:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:39 238 0

Saya dan suami ini contohnya, yang selalu berbagi kepada para Sales itu. Halah, bilang aja nggak mampu tunai, xixi.. Karena kebetulan, kebutuhan biasanya datang lebih duluan daripada kemampuan, maka saya dan suami memutuskan untuk membeli aset secara kredit. Dipikir-pikir, aset penting kami seperti rumah, mobil dan motor, semua hasil kredit. Agak miris memang, merenungkan bahwa harta utama saya dan suami dari kredit semua. Tapi karena kami berdua hanya karyawan yang mengandalkan kiriman bulanan di rekening, maka kredit jadi teman setia kami saat akan meningkatkan kepemilikan sesuatu yang nilainya besar. Tak apalah, yang penting itu hasil keringet sendiri, bukan nadahin keringet orang. wkkwkwk..

Khusus untuk acara kredit mobil, ceritanya agak berkesan. Saya pikir akan sulit karena saya dan suami baru pindah tempat kerja, eh tapi ternyata mudah. Yang susah justru proses pemilihannya. Berikut saya hendak berbagi tips sekaligus cerita pengalaman saya :

1. Tentukan perlu beli mobil?

Setiap orang punya alasan yang berbeda untuk membeli mobil. Hak setiap orang, mau beli mobil cuma buat nangkring di rumah juga nggak masalah selama nggak merepotkan orang lain. Yang pasti kalau saya dan suami, sebagai keluarga baru yang mulai berumahtangga berdua di tanah perantauan dari nol, dulu kami memutuskan beli mobil untuk memayungi anak kalau-kalau perlu ke dokter, rumah sakit, dll. Walaupun ngaku aja, kebanyakan memang dipakainya ke mall, tempat wisata, mudik, dll..hehe alhamdulillah deng.

Selanjutnya, setelah melalui suka duka dengan mobil pertama, yang dibeli dengan budget sangat terbatas, dua tahun kemudian suami saya ingin ganti. Awalnya saya adu gontok dulu sama suami, menurut saya belum perlu-perlu amat ganti mobil, menurut dia udah perlu karena yang lama udah mulai rewel, nggak bisa bayangin katanya kalau saya pergi ke kantor bawa tu mobil terus ujug-ujug mogok di jalan. Setelah saya ngalah toh alesannya karena dia kasian ke saya, kami deal ganti mobil. Acara adu gontok berlanjut rame ke soal merk dan modelnya. Tengok kesana kesini, akhirnya giliran suami yang ngalah ngikutin model yang saya mau. Sip.

2. Memilih mobil yang akan dibeli

Proses yang ini memakan waktu lamaa banget. Harus banyak yang dikomunikasikan. Mulai dari keinginan, kemampuan, kebutuhan, teknikal, komersial, dan lain lain. Yang pasti, tetap batasi keinginan dengan mengukur kemampuan kita. Mulai dari kemampuan bayar uang muka, cicilan, maintenance, sampai bayar pajak tahunan mobilnya. Hitung sebaik-baiknya. Jangan sampai kita mampu beli mobil tapi pajaknya mati karena gak pernah ada budgetnya.

Kalau pengalaman saya, saya tentukan dulu punya uang muka berapa. Sambil paralel menentukan range harga yang diperkirakan sesuai kemampuan. Uang tabungan dan hasil jual mobil sebelumnya memang nggak sampai 50% dari harga mobil yang akan dibeli, tapi nggak masalah. Saya intip cicilannya masih on budget.

Waktu jual mobil sebelumnya alhamdulillah prosesnya gampang banget, hari Kamis pagi jual di internet, siangnya udah ada customer yang serius. Jumat dilihat, Sabtu dibayar. Minggu udah gigit jari deh. Garasi kosong.

Menghitung cicilannya, seperti rumus standard dari kredit lainnya. Jumlah seluruh cicilan kita harus maksimal 30% dari penghasilan total suami + istri. Jangan kuatir, penghasilan bisa dilihat sebagai joint income, antara penghasilan suami plus istri, lumayan buat upgrade batas kemampuan kredit. Tapi ingat loh,selama nyicil mobil nggak mungkin kita nggak punya keinginan lain. Apalagi kalau punya mobil nggak mungkin banget waktu libur kita cuma ngelapin mobil biar hemat. Pasti sebaliknya, kita akan semakin sering jalan-jalan, apalagi punya anak kecil. Jadi harus selalu ada dana yang disiapkan.

2. Datang ke Tempat Jual Mobil

Untuk yang mau beli mobil baru, datangnya pasti ke dealer. Kalau kredit mobil bekas bisa ke perorangan atau toko mobil. Pastikan sebelum ketemu Salesnya kita udah tau jelas mau beli model apa, serinya yang mana, warnanya apa, kisaran harganya berapa..

Karena sebelumnya saya dan suami sudah pernah beli mobil bekas, dan agak kapok, maka kali ini kami beranikan diri beli mobil baru dari dealer, deg degan sih, takut diusir hehe. Biar agak lebay, dandanan saya agak centil dan menor dikit, sampe suami mengerlingkan mata. Saya bilang, pokoknya hari itu hari berkesan banget, karena saya mau beli mobil baru dari dealer mobil merk XXX yang saya kepengen banget nget. Dalam kurung ; Kredit boo..

3. Proses Pengajuan Kredit

Percayalah, proses pencarian mobil itu sendiri jauh lebih lama dari proses kreditnya. Apalagi yang mobil baru mah nggak ada acara tawar-tawaran kayak beli ayam di pasar. Saya udah maksa-maksa sampai muka ungu juga nggak dikasih apa-apa selain karpet bawah dan kaca film. Ya udah sabar aja, toh ini masih harus melewati proses kredit. Iya kalau disetujui, kalau nggak? Bisa kejang nahan malu udah nawar segala..

Setelah data yang diajukan lengkap, dan kita memilih konfirguasi angka kredit yang mana, maka proses pengajuan kredit pun dimulai. Selalu tanyakan dengan detail segala sesuatu yang mengganjal hati. Jangan sampai ngedumel di belakang hari.

Pastikan jenis asuransi dan biayanya. Kalau nggak salah ada yang dibayar di muka, dan ada yang masuk dalam cicilan. Kalau saya jangan ditanya,, pasti yang masuk cicilan lah biar uang mukanya nggak bengkak. Hehehe..

4. Hasil Pengajuan Kredit

Selama nggak memberi data yang absurd, insyaallah semua berjalan lancar. Kredit bisa di-approve hanya dalam waktu 3-5 hari kerja sejak pengajuannya. Seperti biasa, selama proses pengajuan, handphone kita harus siaga, siap-siap dihubungi. Jangan lupa juga kasih tau saudara yang kita jadikan referensi biar mereka nggak slebor selama menjawab pertanyaan surveyor.

Ketika disetujui, pastikan kapan dokumen resminya diterima, berapa angka cicilan per bulannya, cara membayarnya, tanggal jatuh temponya, dendanya. Seperti saya yang agak cerewet waktu menentukan tanggal jatuh tempo, jangan mau tanggalnya ngawur misalnya sehari sebelum gajian, atau tiga mingguu setelah gajian, alah bisa ngenes terus. Kita tentukan saja sendiri tanggal jatuh temponya, yang penting nggak lewatin sebulan dari tanggal akad kredit.

5. Gunakan mobil dengan bijak

Walaupun selama kredit biasanya mobil kita di-cover full risk oleh asuransi, tetaplah gunakan mobil dengan bijak, jangan gaspol gaspol sembarangan di jalan raya. Walaupun mobil baru kita warnanya masih kinclong nggak gampang pudar, tetaplah rajin mencuci biar gak cepat buluk.

Terakhir, jangan lupa selalu bayar cicilan tepat pada waktunya, supaya kita tenang dan aman. Ingat, yang bikin nggak enak bukan soal kreditnya, tapi gagal bayarnya..

Selamat mengajukan kredit mobil dengan mudah '_'

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun