Perjalanan waktu membuat saya makin terpikat dengan facebook, mulai bangun tidur, hingga mau tidur ! Status tak pernah berhenti , sambil mengomentari status teman teman dengan beragam tema dan karakter, luar biasa. Satu hal yang menurut saya berbeda di FB adalah ketika kami saling mengomentari status teman satu sama lain ataupun notes dan foto adalah bahwa kami saling menjaga perasaan diantara teman teman karena mereka yang ada di list friendku adalah benar benar teman temanku dari duniaku yang kukenal dengan baik baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial lainnya. Jadi jangan harap kami saling sikut saling menghardik dengan komentar komentar panas dan tak sopan, rasa pertemanan diantara kami adalah yang paling mahal harganya!
Pernah beberapa kali saya melihat tautan sebuah catatan fiksi yang sangat menarik temanya di sebuah wall teman saya, dan ketika saya klik, masuk ke kompasiana, selama hampir dua bulan ini saya malang melintang di kompasiana hanya sebatas membaca dan membaca tulisan tulisan yang menarik perhatian saya. Ada beberapa jenis tulisan yang saya baca,namun yang lebih menarik perhatian saya adalah di kolom Fiksi dimana tulisan tulisan bergenre sastra berjubel di sana. Selain berasyik masyuk dengan karya karya sastra, saya juga memperhatikan opini tentang sastra yang kadang membuat saya geli setelah membaca postingan dan komentar komentar di sana.
Jika begitu adanya, satu pertanyaan saya: " Banggakah menjadi kompasianer ?"
Jakarta: Menuju malam...Des.2011
Opini saya yg pertama...#Curhat maksudnya :)