Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ustaz Isro' Pemuda Haus Perubahan dan Memperjuangkan Persatuan

5 Februari 2022   20:10 Diperbarui: 5 Februari 2022   20:19 197 2
Sejak tahun 2000 komunikasi saya dengan beliau (isro' abdullah) sudah mulai nyambung kembali. Maklum sejak lulus SD Gelaman, ia tidak pernah lagi nongol di Desa Gelaman, taunya ternyata ia menghilang dari bumi Gelaman dan memilih hijrah ke situbondo.

Di Situbondo Ustaz Isro' Abdullah melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Safiiyah Soekorejo Situbondo asuhan KH. A. Fawaidz As'ad kala itu. Sangat lama komunikasi saya terputus dengannya, dan tersambung kembali pada tahun 2000 an. Saat itu kita saling berkunjung, terkadang Ustaz Isro' ke Probolinggo, tepatnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo tempat saya nyantri, dan begitu sebaliknya, terkadang saya juga mendatangi ia ke pondoknya.

Sebagaimana anak santri, saya di ajak makan di warung yang ada hanya tahu dan tempe, begitu juga saat ia berkunjung ke saya, lalu saya mengajaknya makan di warung santri yang ada hanya kerupuk, tahu dan sambel.

Saling bersilaturrahmi ini sering terbangun hingga saat ini. Meskipun kita sama-sama berkeluarga, dan tempat beda Kabupaten, namun itu tak menyurutkan persahabatan kita berdua.

Saya mengenal ustaz isro' sebagai sosok yang hebat, pintar dalam berpidato, dan pintar dalam membuat drama pendidikan. Ia juga mampu menjadi inspirator bagi anak muda desa Gelamam di kala itu.

Pada tahun 1999 kurang labih, kita bersama-sama membentuk Ikatan Santri dan Pelajar Desa Gelaman (saya juga hampir lupa singkatanya) tentu bersama dengan santri-santri lainnya, ada Ustaz Musahnan, Ustaz Asrowi, Ustaz Badaruddin dan lainnya. Perjalanan organisasi ini puncak kesuksesannya pada tahun 2000 an, dimana kita saat itu gencar melaksanakan kegiatan Nuzulul Qur'an, Khotmil Qur'an, bahkan mampu mengajak mayoritas masyarakat Gelaman ikut tahlil bersama di setiap kuburan umum yang ada di Gelaman.

Kita berembuk saat itu, ia bersama Ustaz Isro' agar mampu meniadakan orang yang membunyikan celeng-celengan, mercon di Kuburan atau dekat kuburan sebagaiman tradisi yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat Gelaman. Alhamdulillah keinginan baik itu berhasil, mampu meniadakan orang yang membunyikan celeng-celengan di kuburan umum Desa Gelaman.

Selanjutnya, ia adalah orang muda yang saat itu sudah tampil menjadi khotib baik saat khotib jum'at maupun hari raya. Saya sangat senang mendengar cara ia berpidato, santai dan mudah di pahami.

Setiap apa yang ingin ia kerjakan, saya pasti di ajak berdiskusi hingga pada persoalan privasi (rahasia pribadi), dan tidak semua orang ia beri tahu.

Ada cerita yang sangat menarik, pada saat setelah tahlil bersama di kuburan umum desa Gelaman, saya dan ustaz isro' jalan-jalan mau bersilaturrahmi ke beberapa teman di Arjasa, Kalinganyar, Angkatan dan desa lainnya. Saat itu pinjam sepeda kakaknya, kalau gak keliru namanya kak Alwan (atau siapa ya) saya lupa. Sepeda itu baru di beli dan bermerk shougun.

Saat kita berdua melintasi lorong delem, tiba-tiba saat itu ustaz isro' sudah mulai tidak konsen dan akhirnya tiba-tiba sepedanya bocor.

Ia tambah tidak konsentrasi dan saat itu tiba-tiba tidak sadar. Saya menghubungi keluarganya yang ada di Gelaman, akhirnya sekeluarga menuju warung di mangong-mangong tempat kami berdua, saat itu ustaz isro' tidak sadarkan diri.

Setibanya keluarga ustaz isro' ke tempat itu, akhirnya memutuskan ustaz isro' agar di bawa ke puskesmas Arjasa. Kontan mendengar saya dan ustaz isro' mengalami musibah hampir separuh masyarakat Gelaman mendatangi puskesmas arjasa, menjenguk kami berdua.

Kurang lebih 2 hari bermalam di puskesmas,  dan keluarganya juga ustaz isro' meminta pulang. Saat itu ustaz isro masih belum normal kembali ingatannya, ia masih sok atau terkena gangguan makhluk halus. Hingga keluarganya, mengundang tabib atau dukun dari angon-angon kalau gak keliru untuk mengobati ustaz isro'.

Selama kurang lebih 5 harian tidak sadar, akhirnya saya memutuskan mendatangi rumahnya di Kampung Masjid, dan saya berdua, saat itu ia meminta jalan berdua ke selah utara rumahnya, waktu itu masih tanah kosong dan toron-toronan, kata bahasa kangiaannya.

Ia ngobrol dengan saya, dan saya bertanya pada dia. Kek, begitu saya memanggilnya, sampean masih tidak sadar atau bagaimana ini. Terkadang sesekali kita berbahasa arab, hehe. Saya pun memaksa dia untuk menjawab, apakah ingatanmu sudah normal kembali atau bagaimana, nanti kalau belum normal ganti saya yang menjadi tabibnya. Dia tertawa.

Ya Allah, tanpa saya sangka-sangka, ia berbisik ke telinga saya, Kek, saya sudah sadar, tapi saya akan tetap pura pura tidak sebelum Ibu dan Bapak saya sholat. 🙏

Kemudian ia berbicara kepada ibu dan bapaknya, yang waktu itu ibu dan bapaknya masih menganggap ustaz isro' tidak sadar, padahal sudah sadar.

Hanya ia seakan bukan isro' yang ngomong tapi jin islam yang ngomong, meminta ibu dan bapaknya agar melaksanakan sholat.


Kalimatnya begini, Saya tidak akan keluar dari isro' sebelum ibu dan bapaknya sholat setelah mendengar itu ibu dan bapaknya sholat dan akhirnya keesokan harinya Ustaz Isro' telah sadar kembali dan memimpin drama pada pelaksanaan nuzulul qur'an di rumah saya, 6 hari setelah kejadian itu.

Ustaz Isro' dan saya tidak hanya satu organisasi pemuda di Gelaman, juga satu organisasi kemahasiswaan, beliau aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga sama seperti saya.

Beberapa bulan yang lalu saya berkunjung kerumahnya di Situbondo karena sangat lama sekali, bertahun- tahun tidak bertemu. Obrolan tidak pernah beranjak kemana-mana selain, bagaimana desa kita, bagaimana kawan-kawan pemuda, bagaimana santri dari Gelaman, sesekali kita ngobrol tentang kebersamaan dan persatuan masyarakat Gelaman, dan seterusnya.

Ia orang yang selalu menyuarakan persatuan dan persaudaraan, tanpa melihat dari mana dan kampung apa. Ia selalu bermimpi gelaman menjadi desa yang bagus baik dari segi pendidikan dan ekonomi, dan seterusnya.

Sekitar beberapa hari yang lalu, ustaz isro' japri saya menanyakan soal kawan-kawan kita sesama gelaman, dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Saya menjawabnya bahwa kegiatan yang dilaksanakan kawan-kawan banyak sekali, salah satu diantaranya adalah pengadaan perpustakaan buku. Ia bilang semoga menambah semangat baca kawan-kawan kita, saya berucap mohon do'anya.

Tadi pagi saya mendengar kabar bahwa beliau Ustaz Isro' meninggal dunia akibat kecelakaan, di Situbondo. Saya terkejut dan menanyakan kebenaran kabar itu. Setelah saya mendapat gambarnya beliau sedang berbaring tanpa nafas, dari sahabat saya Bos Arie (Matsirri) air mata saya menetes tak terbendung, dan saya ucapkan innalillahi wa inna ilaihi rojiun, saya bersaksi engkau orang baik dan insya Allah husnul khotimah.

Probolinggo, 05 Pebruari 2022

PONIRIN MIKA.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun