Mohon tunggu...
KOMENTAR
Halo Lokal Artikel Utama

Hidup Sehat dengan Nasi Merah

22 Maret 2015   18:01 Diperbarui: 7 Agustus 2021   07:17 1740 0
Sejak mengetahui bahwa tingkat gula darah saya berada di atas garis normal, seketika saya berusaha untuk mengatur pola makan. Jika tadinya makanan utama kami adalah nasi putih, mulai diubah untuk mengkonsumsi oat setiap hari. Belakangan setelah hampir sebulan menikmati menu makanan oat, saya mulai mengganti menu karbohidrat utama dengan nasi merah.

Dari banyak sumber yang saya baca, terbukti beras merah banyak memberi manfaat kesehatan oleh karena kandungan gizinya yang lebih tinggi dari beras putih biasa yang kita konsumsi sehari-hari. Dalam artikel MetroTVNews dikatakan bahwa manfaat mengkonsumsi beras merah diantaranya adalah : mengurangi kadar gula darah, mengurangi kolesterol, termasuk sebagai bahan pangan yang kaya antioksidan, kaya serat, dan sangat baik bagi kesehatan tulang. Bahkan dalam artikel ‘Beras’ di Wikipedia dikatakan bahwa salah satu bahan yang terkandung dalam beras merah  merah diyakini berpotensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif yang lainnya.

Saat pertama kali mencoba mengkonsumsi nasi merah, saya pribadi merasa di perut terasa agak tidak nyaman. Sebah. Oleh karenanya saat memasak, ibu dengan sengaja mencampur beras merah dan beras putih menjadi satu. Belakangan saat perut sudah terasa cukup kuat dan sudah dapat menyesuaikan diri, kami hanya menanak beras merah tanpa campuran sebagai sumber makanan utama.

Terdapat dua jenis beras merah di pasaran yang saya kenal, beras merah organik dan yang non organik (beras merah biasa). Berikut beberapa informasi yang saya dapat seputar pengalaman memasak beras merah di rumah :

Beras merah organik

Untuk kategori beras merah organik yang ditanam dengan sistem organik biasanya bebas dari penggunaan pestisida. Oleh karena bebas dari pestisida mengakibatkan saat membuka plastik pembungkus kedap udara beras merah organik hendaknya beras langsung disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat agar tidak mudah dihinggapi semut atau kutu. Sebelum dimasak, beras merah organik tidak perlu direndam dengan air semalaman. Pada waktu mencuci pun tak perlu diremas atau digosok-gosok di telapak tangan, cukup dibilas air sekali dua kali saja. 

Beras merah organik cenderung memiliki tekstur nasi yang pulen, mudah dicerna, sekaligus tidak mudah basi meski disimpan hingga dua hari. Biasanya kami menyimpan sisa nasi di dalam kulkas  ketimbang meletakannya berlama-lama di dalam magic jar.

Beras merah non organik

Satu kali karena kelupaan membeli beras merah organik di supermarket, ibu terpaksa harus membeli beras merah curah di pasar. Saat dimasak dengan cara yang sama dengan beras merah organik, kami sempat terkaget-kaget karena nasinya menjadi sangat keras atau kemrotok kalo orang Jawa bilang. Pera, seperti kurang air. Beras merah non organik biasanya memang perlu direndam lebih dahulu sebelum dimasak. Untuk menghilangkan bau apek saat dimasak bisa ditambahkan seruas pandan.

Makanan penyerta nasi merah

Sedikit berbeda dengan nasi putih yang memiliki aroma yang lebih sedap jika disantap, tidak demikian dengan nasi merah. Nasi merah organik memiliki aroma yang lebih baik ketimbang nasi merah non organik. Untuk menyamarkan bau (apek), lebih baik mengkonsumsi nasi merah saat masih hangat. Sebagai makanan penyerta, nasi merah bisa dikonsumsi dengan sayur dan lauk  apa saja. Khusus beras merah organik, tekstur nasi tak akan berubah saat terkena sayuran berkuah. Namun tidak demikian sebaliknya dengan yang non organik, nasi bisa ambyar jika terkena kuah. Beras merah non organik lebih nikmat jika disantap dengan makanan penyerta yang tak terlalu banyak kuahnya seperti tumisan, misalnya. Selebihnya, kedua-nya, sama.

Berikut beberapa menu hidangan nasi merah saya di rumah,

Semoga selalu sehat.

Salam Kompasiana.

sumber bacaan :

http://rona.metrotvnews.com/read/2014/09/24/296269/sejumlah-manfaat-kesehatan-beras-merah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun