Malam Jum’at agung ini, saya putuskan untuk menulis saja kerinduan akan Sang Illah.
Bukan saya tak ingin membasuh wajah dengan airmata, namun saya benar-benar tersungkur!
Dan bukan karena saya ingin memamerkan kesukacitaan, melainkan berbagi do’a, semoga terbang ke sekalian jiwa.
Saya biasa memujiNya dengan lisan, tapi biarlah kali ini jemari saya yang berperan.
Maka dengan mengucap kesucian asmaNya dan derajat kemuliaan untuk Muhammad kekasihNya, saya memulai untuk menghinakan diri saya, dihadapanNya dan para pembaca yang dirahmati olehNya.