Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Isu-isu Menarik Saat Ini yang Jadi Fokus di Indonesia

12 November 2009   02:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:22 1196 0
Isu-isu menarik saat ini yang jadi fokus di Indonesia:

1. AA vs Polisi
Berawal dari dugaan AA terlibat dalam kasus pembunuhan N.
Perkembangan terakhir, 2 hari yang lalu WW memberikan keterangan di pengadilan bahwa dia ditekan untuk menandatangani BAP yang memojokkan AA. Eh kemarin dibalas polisi dengan memberikan cuplikan video kalau AA tidak dalam tekanan selama pemeriksaan.
Kelanjutannya? Kasus ini ruwet karena dalam perjalanannya berselingkuh dengan testimoni AA, rekaman di MK, century, Masaro, dsb... Jadi seperti pertandingan tinju, kita masih menunggu pukulan demi pukulan balasan dari masing-masing pihak.

2. KPK vs Polisi
Berawal dari penangkapan BS dan CH karena dugaan korupsi.
Perkembangan terakhir 2 hari yang lalu berkas pemeriksaannya dikembalikan kejaksaan kepada polisi untuk dilengkapi. Kasus ini menarik karena merambah ke ranah dunia maya yaitu gerakan di Facebook. Akan tetapi masyarakat tertipu dengan adagium yang dipakai disini, yaitu Cicak vs Buaya dimana cicak adalah KPK dan buaya adalah Polisi. Lha cicak dan buaya sama-sama bangsa reptilia atawa kadal kok. Jadi istilahnya ya masyarakat yang dikadali. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Mau menangis sampai keluar air mata atau bersumpah demi Nama Allah, itu tidak membuktikan diri mereka bersih.
Kelanjutannya? Setelah acara termehek-mehek di DPR dan sumpah-sumpahan pake Nama Allah, kita tunggu saja apakah ada yang berani meniru pejabat jepang untuk harakiri? Kemudian isunya polisi memegang rekaman pertemuan di Kuningan. Entah benar atau tidak adanya rekaman itu, KPK akan membalasnya dengan rekaman apalagi ya?

3. Century
Berawal dari salah kelola bank, kemudian dibuat bailout trilyunan rupiah dan ada selingkuh kasus dengan antaboga, uangnya sampoerna, truno 3, sampai ke dana kampanye pemilu. Ruwet, bikin bingung dan mo muntah kalo kebanyakan melihat berita ini di TV. Bener-bener deh kasus ini karena sudah setahun lebih digunjingkan di TV dan ga selesai juga.
Kelanjutannya? Saya berani menebak kalau kasus ini akan keluar SP3.

4. KPU
Berawal dari banyaknya jumlah partai politik terpilih yang boleh mengikuti pemilu (negara gendeng nih, partai politik peserta pemilu kok sampai 38), berlanjut ke kisruh DPT, pengadilan demi pengadilan hasil pemilu di MK, dan banyaknya golput. Yang bikin heran dari semua anggota KPU yang doktor itu, tidak ada satupun yang mau mundur dari posisinya. Lebih lanjut tahun depan mereka ada proyek ratusan pilkada, dengan kompetensi pengadaan pemilu yang lalu apakah masih mau KPU dipimpin oleh orang yang sama?
Kelanjutannya? Mendagri yang baru adalah yang pertama dari sipil. Semoga beliau bisa lebih kuat menekan KPU agar bisa lebih profesional dan tidak asal maen dukung parpol tertentu. Kalau boleh pak mendagri mengusulkan perubahan anggota KPU!

5. Kodam
Berawal dari ketiadaan isu agresi negara luar kok tiba-tiba mau membuat kodam baru? Kita disibukkan dengan kasus KPK, tiba-tiba ada rencana membuat kodam baru. Polisi mau dikemanain? Matra laut kita mau dikemanain? Kodam kok diperbanyak, bukannya negara kita negara kepulauan dengan laut yang luas? Seharusnya armada barat dan timur itu yang diperkuat bukannya matra darat saja. Berapa sih fregat kita yang layak pakai? Kalau tiba-tiba ambalat diserang, apakah kita bisa merebutnya kembali dengan kekuatan laut kita?
Dari sisi lain cobalah lihat kekuatan matra udara negara kita sungguh lemah. Ada berapa banyak pesawat militer kita yang jatuh tahun ini karena sudah loak. Tahun depan ada berapa skuadron yang harus pensiun menurut usia pesawatnya yang sudah habis masa pakai. Jangan-jangan tahun depan ada satu skuadron pesawat yang dikanibalkan agar skuadron lainnya bisa hidup.
Kelanjutannya? Isu ini ga akan banyak memakan tempat di media massa. Siapa yang peduli dengan berita kodam baru? Semuanya lebih peduli dengan cicak vs buaya. Padahal isu kodam baru sama saja seperti kita kembali ke jaman orde lama dan orde baru dimana ada banyak kodam dengan korem dan koramil. Bukankah lebih baik pemerintah memperkuat masyarakat dengan meningkatkan taraf pendidikan dan ekonomi rakyat, bukannya malah menambah jumlah militer dan meletakkan markasnya ditengah masyarakat?

Dengan semua isu diatas, kupikir hanya isu 1 dan 2 yang ada saling kaitan. Dan semoga ini benar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun