Siapapun tidak dapat lepas dari salah, bahkan cenderung keji dan aniaya. Bisakah kita membebaskan diri dari belenggu itu untuk meraih ketenangan hati dan keluasan hidup, menyambut datangnya rejeki, mendapatkan ampunan dari salah dan aniaya yang diperbuatnya, terhindar dari konsekuensi perbuatan ina, dan mendapatkan derajat yang tinggi setelah kematiannya?
KEMBALI KE ARTIKEL