Dalam kajian hubungan internasional, berbagai teori  dikembangkan untuk memahami kompleksnya dinamika politik dunia. Di antara teori-teori ini, realisme, neorealisme, liberalisme, dan neoliberalisme muncul sebagai paradigma dominan, yang menawarkan perspektif berbeda mengenai sifat interaksi antar negara. Meskipun masing-masing teori mempunyai pendekatan dan asumsi uniknya masing-masing, teori-teori tersebut memiliki kesamaan dalam pengakuannya terhadap peran negara sebagai aktor kunci dalam sistem internasional. Tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji persamaan dan perbedaan  teori-teori tersebut serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana teori-teori tersebut menjelaskan fenomena hubungan internasional dan dampaknya terhadap politik dunia.
KEMBALI KE ARTIKEL