"Hati-hati,Sharon...Itu bisa saja beracun". Kata Sam sambil matanya melihat ke sekeliling.
"Tidak beracun,Sam...." Kata Jacob yang di telinga memang lebih terasa sebagai kalimat untuk menyela.
"Huuhhh...Jacob,apa yang kau tahu anak Wishingrod....."Sambil mengatakan itu, sudut mata Sam seakan menyorot tajam ke arah Jacob yang berdiri di sebelah sebuah pohon tua yang menjulang.Jari tangannya mengetuk pokok pohon itu tanpa memperdulikan Sam yang mengikuti apa yang ia lakukan dengan ekor matanya.
"Kita lanjutkan saja perjalanan kita.Ayo,Sharon !" Kataku namun ternyata tubuhku terbawa lagi ke belakang.Tasku tersangkut sesuatu.
"Apa ini, Sharon...?"
"Ada apa,Marie?"
"Ini seperti besi...sssttt,jangan-jangan tanah yang kita injak ini adalah sebuah ruangan dibawahnya." kataku setelah tali tas bisa aku lepaskan dari besi berkarat yang telah telah rusak.
"Sam ! Ikuti aku !" Teriak Jacob.Sam pun masih dengan roman muka tidak mengerti mengikuti Jacob yang merentangkan kedua tangannya lalu melompat-lompat menjauhi pohon besar ini.Aku dan Sharon mengikuti mereka tanpa merasa perlu untuk mengikuti gerakan-gerakan aneh yang dilakukan oleh Jacob Alek dan Sam.
"Disini,Sam.Aku tidak akan bisa melakukannya sendiri". Kata Jacob di depan sebuah tebing tanah.Keduanya pun melemparkan tubuh mereka bersama-sama ke tebing itu disusul oleh tendangan kaki Jacob. Sebuah pintu...Jacob pun memasukinya.
************************
"Ruang apa ini?Apakah ini sisa penjajahan ?" Suaraku memecahkan keheningan kami memasuki ruang aneh ini.
"Sepertinya ini jauh lebih tua,Marie..." Kata Sharon.
"Kalian pernah mendengar kastil Jicama? Aku yakin inilah kastil itu..." Mendengar kata-kata Jacob,Sharon dan Sam serentak menatap ke arah Jacob sementara aku sendiri langsung teringat kembali cerita tentang darah yang mengalir di keluarga Jacob Alek. Aku yakin Jacob memang ada hubungan dengan leluhur tanah Wacola ini.Peta yang sejak kami memasuki hutan selalu ada di tangannya....mawar-mawar violet yang ia ketahui bahwa itu tidak beracun...gerakan merentangkan tangan dan melompat....sampai ia tahu dimana posisi pintu kastil....Ya, aku yakin namun saat aku melihat ke mata Jacob justru sorot mata kekhawatiran yang aku temukan.Aku berjalan ke arah Jacob untuk sedikit memberinya ketenangan bahwa ia tidak perlu khawatir jika cerita itu benar.Namun...
"Ayo, Marie...kita masuk lebih ke dalam...!!!" Tangan Sharon langsung menyambar tanganku.
"Sharon,kalian akan kemana ?" Tanya Sam.
Sharon hanya tersenyum, tanpa merasa perlu untuk menjawab tangannya masih terus menggandeng tanganku.
"Kita lihat bagian dalam kastil ini.Jika tadi di luar ada mawar violet pasti didalampun ada ruang khusus perempuan..Ayo !"
Aku dan Sharon terus menyusuri ruang berlorong yang di beberapa bagian kiri dan kanan terdapat batu berbentuk persegi panjang ini.Aku dan Sharon berbelok ke ruangan disebelahnya...
"Pemandian !" Aku dan Sharon tidak bisa menyembunyikan kegembiraan kami.
"Ruangan ini perempuan sekali.Lukisan yang ada didinding itu dulu pasti bagus sekali..."Kata Sharon.
"Oh,Sharon...jangan-jangan kita sekarang berada di perut pohon besar tadi.Ternyata itu bukan pohon atau lebih tepatnya pohon namun sengaja dibuat untuk kita bisa mendapatkan hawa langsung dari bumi diatas sana.
***************************
(Bersambung)
Catatan:Kesamaan nama ataupun kejadian/peristiwa hanyalah faktor kebetulan bukan karena kesengajaan penulis.Thanks.