"Kau butuh minum, Janet ?" Tanyaku.
"Nanti aku mengambil sendiri." Jawab Janet dengan lirih.
"Kalau begitu aku tidur dulu. Di kursi dekat jendela itu sepertinya lumayan nyaman. Aku ambil bantal-bantal ini, ya ?"
"Ya." Selesai menjawab kata-kataku, kembali dada dan punggung janet terguncang.
"Janet, sudahlah. Sudah cukup kau menangis. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah bagaimana cara menyelamatkan ayahmu dari dalam hutan sana dan itu membutuhkan fisik yang prima. Aku tahu tubuhmu pasti terasa pegal seperti tubuhku. Air hangat di kamar mandi Sam bisa membuat badan kita kembali segar dan peredaran darah lancar. Coba sendiri sana ! Aku mau tidur dulu...."
Aku pegang rahang kananku yang terkena pukulan tangan Janet. Terasa sangat ngilu.Apa maksud semua ini ? Apakah aku masih harus di Wacola ini ataukah ini sudah saatnya aku pergi ? Di telingaku seakan-akan ada suara berbisik, " Serahkan Wacola pada orang-orang Wacola." Tapi Wacola yang siapa ? Keluarga Sam menahanku untuk tetap disini, Janet baru saja menginginkan aku pergi, lalu Pedro dan Joana ? Hugo ? Tanpa terjawab, pertanyaan-pertanyaan itupun tenggelam bersama dengan lunglainya tubuhku di pelukan sang malam dan baru terbangun ketika mendengar suara Sam mengetuk pintu. Saat akan bangkit dari kursi aku baru menyadari bahwa saat aku tertidur Janet telah memasangkan selimut ke atasĀ tubuhku. Ia sendiri telah berganti pakaian dengan pakaian terhangat yang ia bawa.
********************
(Bersambung)