Saya yang berada di lingkunganĀ dengan perempuan-perempuan berkerudung/berjilbab memang pernah menemukan kawan yang sexy abis meski ia alumnus Pondok Pesantren. Suaranya itu, lho...Wah, saat Ia didaulat untuk mengisi kultum di sebuah acara ulang tahun para undangan di barisan kursi pria banyak yang kipas-kipas, gerah (he he..) sementara kita yang perempuan biasa saja. Pernah diajak ngobrol tentang desah di suaranya, eh..justru ia menjelaskannya dengan mata yang sayu. Wah, jadi lebih sexy tuh...akhirnya kita menyimpulkan memang dari sononya Ia sexy.
Ada juga seorang Ibu yang jika berjalan seakan dunia ikut bergoyang lembut, seperti macan luwe kata Orang Jawa. Saat Ibu itu menyajikan minuman dan makanan kecil pada Bapak-Bapak tamu undangan dengan style berjalan seperti biasanya, panitia pun ditegur oleh Ibu-Ibu atasan.Setelah dijelaskan jawaban Ibu atasan kemudian, " Ya sudah kalau memang Ia biasa berjalan dengan cara demikian, namun tolong besok lagi yang menyajikan orang lain saja ".
Ya, hanya baru sebatas itu perempuan berkerudung/ berjilbab saya lihat dapat dikatakan sexy yaitu masalah suara dan cara berjalan. Jadi, tidak semua perempuan berkerudung/berjilbab bisa menjadi sexy. Perempuan berpakaian "sangat terbuka" mungkin perluĀ meralat pendapatnya.
Ada pertanyaan sekarang, bagaimana dengan gadis-gadis berkerudung namun berpakaian ketat bahkan ada ahli agama yang mengatakan seperti orang telanjang ? Bagi saya jika cara berjalan dan cara berbicaranya wajar-wajar saja tidak dapat saya katakan sexy. Apalagi kalau yang keluar dari mulutnya adalah ilmu yang logis, struktural,ilmiah...Saya pasti menyimpulkan, Oh...ia berpenampilan seperti itu agar terkesan lebih "cair" dimata lingkungan, lebih membumi. Anda ada pendapat lain ?