Faktor kedua yaitu daya donk saya, kemampuan berpikir. Saya termasuk dikaruniai kemampuan belajar bahasa lebih baik dibanding teman-teman di kampung saya. Minimal ini bisa dilihat dari nilai-nilai mata pelajaran bahasa baik bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Nilai mata pelajaran lainnya pun lumayan. Di kelas selalu di posisi 1 atau 2, saat lulus SLTA nomor satu untuk satu rayon dan tidak kalah dengan the best-nya dari sekolah negeri (sejak TK sampai PT saya sekolah di swasta). Maaf, disini saya tidak bermaksud menyombongkan kemampuan saya. Tokh, hanya jagoan di kampung kan? Para kompasianer yang lain jauh lebih hebat dari saya(heheee...).Dan disebabkan saya adalah anak ketiga, saya pun sebenarnya mewarisi berbagai buku panduan Bahasa Perancis dari kedua kakak saya.
Faktor ketiga, metode pembelajaran. Guru saya banyak sekali menggunakan bahasa Perancis selama di kelas dan kami pun dilibatkan. Namun terus terang di kelas saya benar-benar terpana dengan kemampuan berbahasa Guru saya yang meski sudah agak sepuh namun selalu tampil necis dan kata orang juga kata teman-teman saya yang rumahnya dekat dengan rumah beliau, beliau dan istri selalu bersikap romantis ( Maklum Perancis...).Apalagi beliau memilih tinggal di daerah sejuk di kaki Gunung Perahu yang ada dataran tinggi Dieng-nya. Wah, Eropa sekali....
Nah, pertanyaan saya adalah mengapa saat melihat video wawancara di You Tube antara reporter Montreal TV dengan panitia acara Mondial des Cultures 2010 di Drummondville Canada saya tidak bisa menemukan satu pun kata termudah yang dulu telah saya pelajari ? Bahkan kata "Je" (saya) pun tidak saya temukan. Wah, bagaimana saya bisa menguasai Bahasa Prancis? Saya ingin belajar bahasa yang indah ini.