Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Kurangnya Kesadaran Masyarakat, Fasilitas Transportasi Terbatas, dan Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Kemacetan di TB Simatupang

9 Januari 2024   04:03 Diperbarui: 9 Januari 2024   04:03 456 0
Jakarta, Minggu (7/1/2024) - Kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta, telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Dalam wawancara dengan beberapa warga dan pekerja yang beraktivitas di sekitar TB Simatupang, terungkap bahwa kurangnya kesadaran masyarakat, fasilitas transportasi yang masih terbatas, dan tingginya penggunaan kendaraan pribadi menjadi pemicu utama kemacetan yang terjadi di wilayah ini.

Jefri, seorang supir Transjakarta yang aktif di jalur TB Simatupang, berbagi pengalamannya terkait kondisi transportasi umum. "Fasilitas di Transjakarta mengalami kemajuan, dengan layanan yang diatur oleh aturan yang ketat dari pihak manajemen", Ujarnya. Oscar, pengawas Transjakarta, memastikan bahwa petugas Transjakarta menjalankan SOP dengan ketat, termasuk pengetahuan PLH dan PLO tentang rute dan pintu koridor.

Namun, Jefri mengakui bahwa kemacetan di TB Simatupang masih nyata karena overload kendaraan pribadi. Ketika ditanya tentang kebutuhan akan lebih banyak halte, ia setuju bahwa penambahan halte, terutama tempat tunggu, dapat membantu mengurangi kemacetan. Menurutnya, pemerintah seharusnya mempertimbangkan penambahan halte untuk memfasilitasi jalur melalui TB Simatupang. Selain itu, layanan free wifi di Transjakarta dinilai sebagai upaya positif untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

Pendapat yang berbeda datang dari Herman, seorang pekerja di MUC Building di daerah Conet. Ia lebih memilih menggunakan mobil pribadinya karena merasa kurangnya halte Transjakarta membuatnya malas naik. Selain itu, kondisi ruas jalan yang sempit di sepanjang rute TB Simatupang juga dianggap sebagai hambatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun