Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tunggu Aku Hari Sabtu

26 Februari 2012   09:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:08 82 0
“Tunggu aku hari Sabtu,” katamu.

Aku duduk di tepian kayu-kayu lembab bekas hujan semalam, menengok sesekali, atau hanya memainkan rerumputan dengan butir-butir kristal air hujan.

Entah sudah berapa tengokan yang ku habiskan untuk membunuh waktu, tapi ku yakin ini menghasilkan. Meski berapa banyak pesan singkat yang telah dikirim tanpa balasan.

Aku duduk di tepian kayu-kayu yang kini mengering terbakar sengat matahari, menengok berkali-kali, atau memandang kosong ke rerumputan dengan campuran tanah-tanah merah.

Entah sudah berapa rerumputan yang ku cabuti untuk membunuh waktu, tapi ku yakin ini menghasilkan. Meski berapa banyak telepon yang telah ditujukan tanpa jawaban.

“Tunggu aku hari Sabtu,” katamu.
Dan aku tetap menunggu, entah ini Sabtu keberapa kalinya.

―@lauradamerosa

Tulisan juga dapat dilihat di http://lauradamerosa.tumblr.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun