Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Review 'Unstoppable': Pelajaran dari Kereta Hidup

26 Februari 2012   10:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:07 1328 1
[caption id="" align="alignleft" width="171" caption="Gambar diambil dari imdb.com"] [/caption] Resume Film ‘Unstoppable’ (2010)

Usaha manusia dalam mengendalikan benda mati ternyata tidak selamanya mudah. Begitu pula kejadian yang dialami oleh Frank Banes dan Will Colson dalam menghadapi kereta api yang ‘hidup’ dan melaju cepat. Mereka tidak menyangka akan mengalami petualangan panjang dalam menyelamatkan banyak nyawa dari ancaman kereta maut.

Berawal dari pertemuan Frank Barnes, seorang ahli mesin kereta api yang telah bekerja selama 28 tahun, dan Will Colson, seorang masinis muda dengan pe-ngalaman di dunia mesin selama empat bulan. Kedua pekerja ini bekerja sama dalam sebuah pekerjaan membawa dan menarik rangkaian kereta api. Tiba-tiba, Frank mendapat kabar bahwa ada sebuah kereta tanpa masinis yang melaju dengan kecepatan kencang ke arah Stanton, Pennsylvania.

Hal ini disebabkan oleh kecerobohan Dewey, seorang masinis kereta barang dengan nama 777. Hari itu Dewey bekerja memindahkan kereta ke jalur lain untuk mengosongkan jalur. Sayangnya, rem udara yang harus dihubungkan agar kereta dapat mengerem dilupakan oleh Dewey. Dewey yang tidak memperhatikan hal itu menuju kabin untuk mengganti jalur karena Gilleece, rekan kerjanya, mengingatkan bahwa jalur keretanya belum diganti. Tak disangka, kereta pun meluncur dengan cepat saat Dewey menarik panel untuk mengganti jalur.

Sebenarnya, jika kereta api itu tidak mengangkut barang apapun pasti akan lebih mudah untuk mengamankannya. Sialnya, kereta tanpa masinis itu membawa beberapa tangki yang berisi zat kimia berbahaya dan mudah meledak. Dapat dibayangkan, apabila kereta api itu hancur di daerah yang berpenduduk padat, entah berapa banyak korban yang tidak dapat diselamatkan.

Frank dan Will yang baru saja berkenalan tentu tidak mengharapkan untuk terlibat dalam hal ini. Namun, Frank yang mempunyai pengalaman selama bertugas mengajak Will berusaha menghadang kereta tanpa masinis itu sebelum mengancam banyak orang. Menariknya, Will, yang baru akrab dengan Frank, membantu Frank dalam usaha yang ditentang orang dan dianggap sebagai ‘aksi sok pahlawan’.

Usaha ini sebenarnya sederhana. Bukankah sekedar menghentikan kereta api, lalu selesai? Namun, banyak adegan yang memicu ketegangan ditampilkan dalam proses penghentian kereta api. Kereta tanpa masinis itu hampir menabrak kereta api di jalur berlawanan yang mengangkut para siswa yang sedang melakukan karya wisata. Diuraikan pula beberapa pelajaran tentang keamanan kereta api. Sayangnya, beberapa kali usaha penghentian kereta tanpa masinis itu gagal dilakukan.

Dalam usaha ini, tidak hanya Frank dan Will yang bekerja, tetapi juga Connie Hooper yang merupakan petugas pengatur lalu lintas kereta api. Mereka merasa bertanggung jawab dengan kejadian itu, walaupun aksi mereka bisa menghasilkan sanksi, yaitu dipecat oleh Oscar Galvin, wakil ketua dari perusahaan kereta api itu yang sangat picik dan tidak mau rugi.

Akhirnya, Ned, seorang tukang las kereta api yang juga teman Connie, mengendarai mobilnya menuju kereta api 777 dan menyuruh Will untuk naik ke dalam mobilnya. Will pun meloncat dari mobil Ned dan masuk ke dalam kereta api, sehingga kereta tanpa masinis itu dapat dihentikan.

Makna Film ‘Unstoppable’ (2010)

Dari sinopsis Film ‘Unstoppable’ dapat ditemukan banyak sekali makna yang berusaha dibangun oleh sutradara. Mungkin hal ini juga menjadi tujuan dari dosen saya yang memberikan tugas untuk menonton film ini. Tidak hanya bercerita tentang dunia kereta api beserta ketegangannya, tetapi film ini juga menceritakan bahwa keamanan dan kecermatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Sebuah kejadian kecil dapat berdampak besar jika ia dilalaikan. Hal ini tergambar dari kecerobohan Dewey yang ternyata berdampak besar kepada masyarakat.

Dalam membina hubungan masyarakat juga harus diperhatikan berbagai hal kecil dan besar yang terjadi. Sehingga seorang PR tak hanya mampu menyelesaikan persoalan besar, tetapi juga tidak mengabaikan persoalan kecil. Karena akibat dari kelalaian dalam hal kecil ini bisa berakibat fatal.

Kita juga sulit mengerti tentang segala kejadian yang ada dalam hidup. Frank dan Will juga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang yang sangat diharapkan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang. Kejadian yang penuh aksi menegangkan dan mempertaruhkan nyawa itu mungkin tidak dibayangkan mereka sebelumnya. Keberanian dan rasa tanggung jawab Frank dan Will jugapatut dicontoh, melihat tidak banyak orang yang mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadinya. Frank dan Will menjadi contoh orang dengan rasa kepedulian tinggi terhadap orang lain.

Berbagai kegagalan yang dialami dalam usaha menghentikan kereta api juga memberikan pelajaran bahwa kegagalan adalah suatu proses menuju kesuksesan. Berasal dari sebuah kegagalan kita dapat belajar agar tidak mengulang kegagalan itu lagi. Beberapa kali kereta api gagal dihentikan, tetapi akhirnya dengan tekad yang kuat dan sifat pantang menyerah dari Frank, Will, dan Connie kereta api pun dapat dihentikan dan menyelamatkan banyak orang.

Film ini juga menimbulkan harapan agar perusahaan kereta api di Indonesia dapat melaksanakan manajemen peraturan lalu lintas kereta api dengan lebih baik, sehingga kesalahan teknis dapat diperkecil intensitasnya, bahkan dihilangkan. ‘Unstoppable’ mengajarkan bahwa keamanan itu mahal harganya, karena tanpa keamanan seorang manusia tidak akan mendapat kenyamanan, bahkan dapat mengakibatkan hal yang lebih buruk lagi. Maka, perhatikan lah berbagai hal yang ada di sekeliling kita, jangan hanya memperhatikan hal besar saja, karena terkadang hal kecil bisa menjadi sesuatu hal yang besar, apalagi bila dilalaikan keberadaannya.

Tulisan dapat dibaca juga di http://catatankomunikasi.blogspot.com/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun