"Saya ingin pekerja rumahan diakui sebagai pekerja. Saya ingin hak kami sebagai pekerja diakui dan saya ingin kontrak tertulis antara kami dan pemberi kerja kami," kata Ida Fitriani (47), salah satu mitra asal Semarang dalam pelaksanaan Proyek ILO/MAMPU-Akses ke Ketenagakerjaan dan Pekerjaan Layak untuk Perempuan yang didanai oleh Pemerintah Australia.
KEMBALI KE ARTIKEL