Â
1. Teori Realisme Klasik
Realisme klasik adalah teori hubungan internasional yang diciptakan setelah Perang Dunia II teori ini memberikan pendapat bahwa sifat negara merupakan  sifat dari manusia yang egois dan memaksa sebuah negara maupun individu untuk mendahulukan kepentingannya di atas ideologi. Invasi Irak ke Kuwait atau  dikenal dengan Perang Teluk II merupakan salah satu  contoh  kasus yang memberikan pandangan teori realisme klasik.  Menurut perspektif  realisme klasik, konflik ini terjadi di sebabkan adanya persaingan antar negara yang bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan, kepentingan, dan pengaruh  dalam sistem internasional yang anarkis.
Invasi ini terjadi pada tahun 1990-1991, invasi ini dimulai dengan Irak menyerang Kuwait agar dapat meningkatkan pengaruhnya di wilayah tersebut. Serangan ini mendapatkan ini di kecam oleh Dewan Keamanan PBB dan mengeluarkan resolusi yang menuntut Irak agar meninggalkan wilayah Kuwait. Tetapi hal itu tidak di tanggapi oleh Irak, sehingga Amerika Serikat sebagai Dewan Keamanan PBB tetap menggunakan Hak Veto untuk menyerang dan mnghentikan Irak. Pada akhirnya Irak menerima resolusi PBB yang memberikan penawaran untuk menarik kembali pasukannya dari wilayah Kuwait.
Â
2. Teori Neorealisme Ofensif
Dalam teori neorealisme ofensif ini berpusat pada akumulasi kekuatan negara, dimana kekuatan tersebut bersifat relatif yang pada akhirnya akan menciptakan hegemoni regional pada suatu negara. Perspektif neorealisme ofensif memberikan pandangan terhadap persaingan satelit antara Cina dan Amerika Serikat sebagai upaya untuk memaksimalkan kekuasaan agar dapat menguasai sistem internasional melalui perkembangan teknologi satelit dan senjata anti satelit
Pada 11 Januari 2007, Cina menjatuhkan satelit cuaca Fengyun-1C di ketinggian sekitar 530 mil di orbit rendah bumi. Cina menjatuhkan satelit tersebut dengan cara menghantam roket kinetik anti-satelit sehingga satelit itu menjadi hancur.Â