Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sebotol, Satu Gelas

12 Desember 2010   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:48 62 0
Ia, duduk dibangku malam, dekat taman kota
Sebotol, satu gelas, diminumnya kenangan dg jakung turun naik

Seorang lelaki telah terluka; kenangan berganti tiada
Malam merapat didadanya lalu dibenaknya lalu disekujur jiwa-raganya.

Lampu-lampu seakan berhenti
Meredup pada tubuh sempoyong,
mencipta bayang galau.

Malam berkata pada semua lelaki; bila terluka datanglah padaku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun