Namun saat kita diperhadapkan pada sebuah perbincangan ini, kau tetap berkeras dengan pendirianmu, dan aku juga merasa yang kukatakan itu benar.
Awalnya kita hanya berbincang biasa, tentang hari ini. Dan saat kita membicarakan tentang rencana kedepannya. Mulailah antara pahamku dan pahammu menjadi tak sejalan.
Suaramu yang awalnya berwibawa kini semakin tak nyaman didengar oleh gendang telingaku.
kini menjadi perdebatan yang tak jelas kenapa dan bagimana akhirnya
Yah, ego membuat kita semakin terhalang jarak. Ego ini juga yang membuat kita merasa paling benar tanpa mau mendengarkan pendapat yang lain dulu.
Dulunya begitu nyaman untuk berbincang denganmu, namun kini semua terasa berbeda.
Aku masih dengan egoku dan kau pun begitu.
So, untuk mencairkan ego diantara kita, mari kita mulai dengan yang manis.
Nge-teh Sariwang* yuk.
>>Ketika realita dipertemukan dengan iklan TV<