Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Kawasan Tanpa Rokok Salah Satu Upaya Membangun Kesadaran Perokok

14 November 2014   02:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:51 173 1
tak asing lagi sepertinya jika kita bercerita tentang sosok produk yang sebagian besar diminati masyarakat indonesia, yang menjadi alasan sebagian masyarakat menggorok rupiah demi bayangan batang putih ini, apalagi kalau bukan tembakau alias rokok. sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu hingga saat ini mengapa masih sulit menciptakan kawasan atau area yang bebas tanpa asap rokok. area umum saat ini bukan lagi tempat dimana kita bisa mendapatkan udara yang lumayan bisa dijadikan tempat menunggu saat kita ingin rehat sejenak, bahkan saat ini di area mana saja batangan asap putih ini bisa saja terhirup, area umum yang paling sering dijumpai hingga saat ini adalah tempat dimana orang berkumpul untuk melakukan aktivitasnya, atau bahkan tempat dimana seseorang menerima pelayanan kesehatan, wah parah... contohnya : di angkot tempat melakukan aktivitas kita untuk berpergian masih saja terdapat hirupan rokok, dan tak ada sedikitpun larangan untuk tidak merokok. di kantin, di mall, dan lebih parahnya salah satu tempat orang dimana mendapatkan pelayanan kesehatan masih jarang kita mendapatkan hirupan asap rokok. di indonesia jumlah perokok aktif sebanyak 60% atau sebanyak 84,84 juta orang fakta ini menunjukan bahwa masalh rokok di indonesia sendiri merupakan masalah nasional (moeloek,2004) dan  di indonesia sendiri dari tahun ketahun jumlah perokok semakin meningkat dan terus meningkat bagaimana tidak, dalam jurnal of the american medical association yang telah terpublikasikan pada januari 2014 kemarin menunjukan bahwa indonesia menempati urutan ke dua dari 12 negara yaitu sebanyak 40 % dari jumlah total perokok di dunia (riset jurnal of american  medical association, 2014). sementara itu Riset Kesehatan dasar mentri kesehatan RI pada tahun 2013 menyatakan bahwa dari tahun 2007 hingga pada tahun 2013 perilaku merokok cenderung mengalami peningkatan dari 34,2% menjadi 36,2% (riset kesehatan dasar MENKES RI, 2013) dari penjelasan diatas maka jelaslah di indonesia sendiri jumlah perokok dari tahun ketahun semakin meningkat dan ini pula yang menjadi kesimpalan bahwa semakin sulit untuk kita menerapkan kawasan atau area yang berwawasan sehat bebas tanpa rokok (batangan bayangan putih). upaya penerapan kawasan bebas asap rokok sangatlah penting dalam menanggulangi angka prevalensi kesakitan dan kematian yang di akibatkan oleh rokok, hal ini bertujuan agar kita dapt menciptakan area dan lingkungan yang sehat, bersih, dan udara yang segar. penerapan kawasan area yang bebas tanpa rokok jelas adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan agar dalam kawasan tersebut tidak ada kegiatan suatu produksi, menjual, mengiklankan,mempromosikan atau kegiatan merokok, hal ini bertujuan agar kita dapat menciptakan KTR (kawasan tanpa rokok) dan tentu saja upaya ini dilakukan untuk menghindari lingkungan cemaran asap rokok, sehingga dengan secara tidak langsung kita dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat rokok. tujuan dari upaya penerapan KTR (kawasan tanpa rokok) adalah untuk melindungi masyarakat dengan memastikan bahwa ditempat umum bebas tanpa asap rokok. seharusnya KTR (kawasan tanpa rokok) menjadi norma.terdapa empat alasan yang kuat mengapa KTR perlu dikembangkan (1) Melindungi anak-anak dan bukan perokok dari ancaman kesehatan. (2) Mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran. (3) mengurangi komsumsi terhadap rokok. (4) menciptakan lingkungan yang mendorong bagi kesehatan, sehingga perokok dapat berhenti dari komsumsi rokok (crofton dan simpson, 2002). kesimpulan yang  dapat dijadikan acuan bahwa dari tahun ke tahun  jumlah perokok didunia, khusunya di indonesia semakin meningkat, bukan hal yang tidak mungkin, dengan kenyataan ini tentunya angka kesakitan dan kematian pun akan ikut merabah jika tidak ada upaya terlaksana yang dapat di terapkan oleh pemerintah maupun masyarakat. langkah sederhana yang dapat dilakukan ialah menerapkan kawasan yang berwawasan sehat dan bersih, sehingga tercipta kesadaran bagi masyarakat (perokok). seeyounexttime di tulisan selanjutnya, semoga bermamfaat. referensi 1. laporan riset kesehatan dasar menkes RI tahun 2014 2. journal of american medical assocation, 2014 3. http://lifestyle.bisnis.com/read/20140601/220/232021/jumlah-perokok-terus-meningkat-indonesia-tertinggi-kedua-di-dunia

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun