Mengakrabi penderitaan, kesengsaraan, rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, tidak sama dengan memuaskan keinginan untuk mengeluh, meraung-raung, atau menjual iba. Sebaliknya, ini menjadi cara belajar menghadapi keadaan tidak nyaman, kurang menyenangkan dengan lebih mawas diri dan menghayati hal yang bisa membuat seseorang lebih bijaksana dan berhikmat.