Perjuangan lama gerakan feminis untuk menumbuhkan masyarakat egaliter tidak dapat disangkal telah membawa perubahan positif di beberapa bagian dunia, terutama di Barat. Dari feminisme gelombang pertama hingga pasca-modernisme, kelompok feminis telah melalui pertempuran tanpa akhir. Namun, dampak feminisme mungkin kurang kuat di belahan bumi selatan. Di Indonesia, meskipun semakin banyak perempuan yang mendapatkan akses ke pendidikan tinggi, tenaga kerja, dan ke ranah publik dan politik, sayangnya transformasi sebagian besar hanya terjadi di daerah perkotaan. Wajah perempuan di pedesaan negara ini sebagian besar tetap tidak berubah. Banyak dari mereka tetap tidak berpendidikan dan hanya dilihat sebagai sarana untuk reproduksi. Mereka bergantung pada laki-laki untuk hidup mereka dan, ironisnya, digambarkan sebagai makhluk yang lemah.
KEMBALI KE ARTIKEL