Apakah 'ketiadaaan' itu wujud riil? Tentu tidak. Tiada wujud yg disebut 'ketiadaan' mau itu wujud mental atau wujud eksternal. Jawaban para Filsuf muslim, sesuai hukum logika adalah: segala sesuatu yang tidak wujud, tidak bisa dipredikasi. Lha terus gimana halnya dengan ide / konsep 'ketiadaan'? "Ketiadaan dipenuhi..." Tuh kan bisa aja kita predikasi? "Dipenuhi" adalah predikasi wujud, bukan non-wujud / ketiadaan. Jika begitu apakah "ketiadaan" itu wujud? Jelas2 bukan, tapi toh bisa aja kita predikasi.
Jawabnnya terletak pada predikasi umum dan predikasi primer. "Ketiadaan" dimungkinkan "dipenuhi" dalam pengertian predikasi primer, artinya ia adalah predikasi yang tidak ada di realita, namun dibuat oleh pikiran untuk memahamkan kita akan non-wujud (ketiadaan) itu sendiri. "dipenuhi" bukanlah predikasi umum bagi "ketiadaan". Bahkan secara konsep ketiadaan itu sendiri pun tidak ada!
Secara singkat, "ketiadaan dipenuhi kehampaan" adalah benar jika dipahami dalam konteks predikasi primer. Nah, hal ini memecahkan persoalan Trinitas Kristen. "Yesus adalah anak Tuhan" benar dalam konteks predikasi primer. Dengan kata lain "anak Tuhan" bukanlah sesuatu yang nyata ada di realita dimana melekat sebagai kuiditas Yesus. Predikasi "anak Tuhan" diciptakan pikiran tuk memudahkan kita memahami Yesus, Tuhan dan hubungan Yesus terhadap Tuhan serta Tuhan terhadap Yesus. Yang sebenarnya terjadi di realita atau dalam konteks predikasi umum "Yesus adalah (manifestasi sempurna) Tuhan". Yesus adalah manifestasi sempurna Tuhan. "manifestasi sempurna" merupakan predikasi umum dari kuiditas yang betul2 riil melekat pada Yesus.