"Kegiatan semacam ini terus kami beri ruang, agar warga binaan memiliki keterampilan yang bisa menjadi bekal saat bebas nanti," kata Ashari.
Ashari menambahkan jika, saat ini pihaknya bukan hanya fokus mengembangkan keterampilan rajut, tapi juga keterampilan anyam.
"Saat ini produk kerajinan songkok anyam laris, banyak diminati masyarakat. Warga binaan kami saat ini sudah memproduksi hampir seratus buah songkok guru," jelas Ashari.
Salah seorang warga binaan RK (32) menjelaskan jika dirinya senang terlibat dalam kegiatan merajut.
"Kami bisa memanfaatkan waktu di sini agar tidak merasa jenuh, saya juga merasa senang kalo bisa membuat tas dari hasi keringatku sendiri," kata RK.
"Saya baru tau merajut di sini, belajar sedikit-sedikit dari teman, alhamdulillah sekarang bisama bikin tas atau tempat tisu," pungkasnya.