Dalam sambutanya Pelaksana Tugas (PIt) Kakanwil Kemenkumham Maluku, Marasidin menyampaikan sambutanya yang diwakilkan oleh La Margono selaku Kepala Bagian Umum, menyampiakan bahwa korupsi merupakan salah satu extraordinary crime ( kejahatan luar biasa) yang dapat memberikan dampak negatif yang cukup besar dan serius sehingga korupsi tidak bisa diberantasi oleh para penegak hukum saja, tetapi harus ada dukungan dari seluruh golongan masyarakat atau seluruh komponen bangsa untuk turut mengambil bagian dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
Lebih lanjut, Marasidin menjelaskan pemberantasan korupsi juga harus sistematis dan komprehensif, salah satunya adalah dengan membangun budaya anti korupsi yang diamana budaya anti korupsi harus ditanamkan ke seluruh komponen bangsa antara lain penegak hukum, pejabat publik, pengusaha dan masyarakat, baik melalui pendidikan formal dan informal.
"Budaya anti korupsi juga harus ditanamkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan menjadi salah satu soft competeney yang harus dimiliki. Di samping itu, budaya anti korupsi juga dapat disebarluaskan melalui pendekatan keagamaan," jelas Marasidin.
Pada akhir sambutanya Marasidin mengajak seluruh pegawai Kanwil Kemenkumham Maluku untuk selalu bersama-sama membangun komitment serta menjaga integritas di lingkup Unit Pelaksana Teknis (UPT).
David Lekatompessy selaku Kalapas Saumlaki yang turut hadir dalam kegiatan penguatan nilai-nilai budaya anti korupsi dilingkungan Kanwil Maluku di Ambon ini mengharapkan kegiatan ini dapat berdampak bagi pemsyarakatan khususnya di kanwil Maluku dan David menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pejabat Kanwil Kemenkumham dan para Narasumber yang telah memberikan banyak peguatan bagi para pegawai Kemenkumham Maluku.
