Kunjungan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Dalam penyambutan hangat, Kalapas Muara Enim, Herdianto, menyambut baik inisiatif studi tiru ini. Ia mengharapkan bahwa aspek-aspek positif yang ada di Lapas Muara Enim dapat diadopsi dan diterapkan di Rutan Sungai Penuh.
"Visi-misi kami bukan sekadar slogan, tetapi suatu kesatuan komitmen untuk menciptakan budaya kerja dan pola pikir yang baik dalam memberikan pelayanan publik melalui berbagai perubahan yang kami lakukan," jelas Herdianto.
Herdianto dengan penuh semangat menekankan bahwa Pembangunan ZI bukanlah sekadar kompetisi, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif sebagai abdi negara untuk menjalankan pemerintahan yang bebas dari korupsi dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
Tidak kalah antusias, Karutan Sungai Penuh, Indra Yudha, mengapresiasi upaya Pembangunan ZI yang telah dilakukan oleh Lapas Kelas IIB Muara Enim. "Kunjungan kami tidak hanya sebatas membangun hubungan baik dengan keluarga besar Lapas Muara Enim, tetapi juga untuk membawa pulang pengalaman berharga serta informasi tentang penerapan ZI yang berhasil di sini, yang kemudian kami akan adaptasi sesuai konteks kami," ungkap Indra.
Dalam rangkaian studi tiru ini, Ketua ZI Lapas Muara Enim, Agusnadi, melalui Sekretaris Tim ZI Lapas Muara Enim, Ari Septemi, memulai presentasi singkat yang diikuti oleh sesi Sharing Knowledge dari masing-masing ketua tim pokja ZI Lapas Muara Enim. Diskusi pun dilanjutkan dengan perwakilan dari 6 Pokja Area Perubahan Tim ZI Rutan Sungai Penuh.
Tim ZI Rutan Sungai Penuh kemudian diajak berkeliling lingkungan Lapas Muara Enim untuk melihat berbagai layanan ayang ada di Lapas Muara Enim, termasuk Dapur Sehat, Klinik, Pos Bindu PTM, LPK Lapas Muara Enim, dan Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).