Setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tuntut untuk mampu beradaptasi dan mampu menjawab setiap tantangan yang dihadapi dilingkungan kerja masing-masing agar terus bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Tidak terkecuali Lapas Kelas III Bandanaira, yang memiliki tantangan dalam operasional pembinaan kemandirian perkebunan. Seperti lahan yang digunakan untuk bercocok tanam sempit, hama yang merusak tanaman, serta tanah yang kurang subur.
Menurut Plt. Kepala Lapas Kelas III Bandanaira bapak Nober Hasanda, hidroponik dipandang lebih efisien dilakukan dibanding menanam langsung benih pada area lahan perkebunan Lapas karena tanah yang tidak begitu subur.
Selain itu, ia juga mengatakan metode hidroponik ini merupakan upaya untuk merealisasikan salah satu poin tata nilai PASTI Kemenkumham yaitu inovatif.