Bertempat di gereja Lapas Kelas IIB Kayu Agung ,kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan lembaga pemasyarakatan dalam memberikan kesempatan kepada WBP untuk menjalankan ibadah keagamaan mereka, meskipun berada di balik jeruji besi. Dengan memanfaatkan teknologi Zoom, para WBP dapat terhubung secara langsung dengan kegiatan ibadah Natal yang diadakan di berbagai tempat di Indonesia. Ibadah dibuka oleh Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan Baran dengan pengkhutbahnya Pdt. Daniel Alexander Herijadi.
Selain memfasilitasi kegiatan ibadah, langkah ini juga diharapkan dapat membantu memelihara dan memperkuat nilai-nilai keagamaan serta kesejahteraan psikologis para WBP di tengah masa pemasyarakatan mereka.
Di tempat yang berbeda, Kepala Lapas Kayu Agung, Jepri Ginting, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pihak lembaga terhadap kebutuhan spiritual para warga binaan. "Kami berusaha memberikan fasilitas dan dukungan yang maksimal agar mereka tetap dapat menjalankan ibadah keagamaan dengan tenang dan khusyuk," ujar Jepri.
Acara serentak ini memberikan bukti bahwa di tengah keterbatasan, kegiatan ibadah tetap dapat diakses oleh semua pihak, termasuk WBP yang berada di berbagai lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Melalui teknologi online, keberagaman dan pluralitas kehidupan beragama di Indonesia terus dihargai dan dijaga, bahkan di dalam lingkungan pemasyarakatan