Bondowoso (08/11) -- Dalam upaya mendukung pelayanan rohani bagi warga binaan Lapas Bondowoso, Lapas bondowoso bekerjasama dengan Gereja Katolik St. Yohanes Penginjil melaksanakan sakramen pengakuan dosa bersama salah satu warga binaan. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari layanan rohani yang diberikan Gereja Katolik kepada warga binaan yang ingin mengakui dosa dan mencari kedamaian batin.
Ibu Agustin selaku asisten imam dan pelayanan, menjelaskan bahwa Gereja Katolik memiliki tujuh sakramen, salah satunya adalah sakramen pengakuan dosa. "Biasanya, umat Katolik diwajibkan untuk melakukan pengakuan dosa setidaknya dua kali setahun, khususnya menjelang hari raya Paskah. Siapapun yang telah menerima Komuni Pertama juga diwajibkan untuk melakukan pengakuan dosa ini secara pribadi dan dalam suasana privasi, bersama pastor tanpa diketahui oleh orang lain," ungkapnya.
Agustin juga menambahkan bahwa warga binaan yang siap menerima Komuni akan ditawarkan kesempatan untuk mengikuti sakramen pengakuan dosa. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak lapas untuk memastikan mereka yang ingin mendapatkan sakramen ini memiliki ruang yang tenang untuk melaksanakan pengakuan dosa dengan romo," tambahnya.
Mamat Rono, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) yang didampingi oleh Adi Indarto, Kasubsi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini telah beberapa kali dilakukan bersama Gereja Katolik Bondowoso. "Kami memberikan fasilitas bagi warga binaan untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya. Kali ini, kami memberikan ruang khusus bagi warga binaan yang ingin melaksanakan pengakuan dosa bersama romo dari gereja," ucapnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan warga binaan memperoleh kedamaian batin dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, sesuai dengan harapan masyarakat dan keluarga.
Untuk berita seputar Lapas Bondowoso dapat diakses pada
http://lapasbondowoso.kemenkumham.go.id
#lapasbondowoso
#kemenimipas
#AgusAndrianto
#SilmyKarim
#heniyuwono
#Pemasyarakatan
#nunusananto
