Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kepulauan Morotai Bandar Antariksa

27 Juni 2013   10:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:21 285 0

Sejarah Pulau Morotai pada abad ke-15 dan 16, Morotai berada dibawah pengaruh Kesultanan Ternate yang berkuasa. Merupakan inti sebuah kawasan besar bernama Moro yang termasuk pulau dan pesisir Halmahera yang dekat dengan Morotai ke selatan. Abad 16 pulau ini menjadi tempat misi Yesuit Portugis Kesultanan Muslim Ternate dan Halmahera. Morotai Dalam Perang Dunia II, Morotai dua kali mengalami pendudukan tentara asing. Pertama, oleh tentara Jepang di bawah pimpinan Jenderal Kawashima pada 1942 dan, kedua, oleh tentara Sekutu pada 1944 di bawah komando Jenderal Douglas McArthur. Nakamura adalah tentara Jepang yang bersembunyi selama 30 tahun didalam hutan setelah kalah perang dengan sekutu. Morotai merupakan tempat yang sangat penting dan strategis ketika Panglima Divisi VII Amerika Serikat Jenderal Douglas MacArtur dengan 63 batalyon tentara sekutu mendarat di Tanjung Dehegila Morotai sebagai tempat konsolidasi ratusan basis pertahanan hingga mengantarkan tentara sekutu memetik kemenangan atas Jepang pada PD II.

Morotai Kota Daruba (695 mil persegi/1.800 km²) terletak 20001 LU – 20401 LU dan 1280151 BT – 1290081 BT. Secara keseluruhan Kabupaten ini memiliki luas 2.314,9 km2, berbatasan denganSamudera Pasifik Pasifik disebelah Utara, Laut Halmahera disebelah Timur, Selat Morotai disebelah Selatan dan Laut Sulawesi disebelah Barat. Morotai adalah merupakan Kabupaten yang terdiri dari Kecamatan Morotai Jaya, Kecamatan Morotai Selatan, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kecamatan Morotai Timur, Kecamatan Morotai Utara. Dengan jumlah penduduk 52.697 jiwa yang terdiri dari 27.267 laki-laki dan 25.430 perempuan (SP2010),tersebar di 64 desa. Penduduknya petani dan nelayanan (60%) dan mata pencaharian lainnya adalah pedagang, Pegawai Negeri Sipil dan TNI/Polri

LAPAN dan Moratai, Maluku Utara sepertinya pasangan sejoli seandainya dijadikan Bandar Antariksa. Dengan pertimbangan sisi sosialogis tidak ada tanah adat, sehingga untuk pembebasan tanah untuk pembangunan Bandar Antariksa akan lebih mudah serta Bandar antariksa di Morotai, jika dibandingkan dengan bandar antariksa lain diseluruh dunia. Bandar antariksa akan memiliki letak strategis di wilayah ekuator. Secara ekonomis, peluncuran di ekuator lebih murah, apabila dikaji sebagai lokasi bandar antariksa nasional. Adapun lokasi yang menjadi pilihan adalah Tanjung Gurango, Tanjung Segowo, Desa Bido, Desa Mira, wilayah antara Desa Sangowo dengan Desa Daeo, Morotarai Timur dan Tanjung Sangowo dan Pulau Tabailenge. Show… sepertinya Indonesia bisa memiliki Bandar Antariksa yakni Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional – LAPAN akan menjadi besar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun