Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Are you ready to fall in love?

17 Desember 2012   02:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:31 269 0
Hari ini saya cukup terusik dengan pertanyaan “Siapkah anda jatuh cinta??”  Mungkin dengan jawaban sangat lantang saya akan berteriak SIAAAAAPPPPP! eits.. jangan salah dulu. Sadar tidak sadar ketika seseorang dilanda perasaan jatuh cinta, euforia bahagia yang luar biasa serta senyawa-senyawa kimiawi cinta mulai merasuk jiwa dan membuatmu menjadi sosok paling romantis yang bahkan bisa membuat syair cinta hanya dengan mengingat wajahnya? (ok mungkin kata-katanya berlebihan tapi seperti itulah yang terjadi). Sewaktu SMP saya pernah memimpikan untuk mendapatkan cinta ala dongeng “Happily ever after” mungkin karena terlalu banyak membaca dongeng sampai-sampai bermimpi memiliki hidup seperti putri-putri di negeri dongeng, ada pangeran tampan, kaya raya dan baik hati yang akan menjemput saya dengan kereta kuda bertatahkan emas dan berlian. KENYATAANNYA…… lalu sekarang sekali lagi saya tanyakan kali ini buat anda yang mungkin tidak sengaja membaca artikel ini. Apakah anda benar-benar sudah siap untuk jatuh cinta?  kebanyakan kita berpikiri kita sudah sangat siap untuk menjalin suatu hubungan yang didasari atas nama cinta (bahkan saya sendiri) tapi setelah euforia cinta dan kimia-kimiawi atau senyawa cinta mulai bias dari otak kita, siap-siap paparan LOGIKA di depan kita yang menanti untuk dilewati… Oh ya bakan saya sendiri kadang-kadang gagal untuk mengevaluasi apa yang dimaksud oleh cinta.  Kita memilih seseorang yang kita merasa “percaya” untuk bisa menjadi soulmate  dan merasa dia juga siap untuk menjalani manisnya cinta yang ditawarkan. Apakah demikian? coba telaah satu demi satu potongan cinta yang ada.

  1. Manusia pada umumnya awalnya mengagumi keunikan pasangannya dan bahkan memaklumi kelemahan pasangannya dimana cinta itu masih tertanam lekat-lekat diotaknya.  dan pada akhirnya sadar bahwa kelemahan bahkan keunikan yang tadinya special ternyata sangat mengganggu!
  2. sambil menulis post ini , saya terus tersenyum dan mengingat setiap detail romantika yang pernah saya lalui berubahan menjadi mimpi buruk…..  ambil salah satu contoh.  awalnya saya bertemu dengan seorang pria dan mengagumi sikap diamnya “terlihat cool” tenang, tidak krasak krusuk seperti pria-pria yang suka tebar pesona membuat menjadi penasaran dan terkesan misterius dengan sikapnya.  Seiring berlalunya waktu, sikap diamnya membuat saya menjadi MELEDAK dan berpikir itu sudah tidak “cool” lagi bahkan terkesan lebih ke arah “CUEK”!… begitu besar perbedaannya bukan??
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun