Tanggal 1 Mei kemarin merupakan Hari Buruh Internasional atau May day. Saya tahu biasanya hari buruh diperingati dengan turun ke jalan atau demo para buruh menyampaikan apresiasinya. Jadi tak heran ketika saya berangkat kerja ( sekedar informasi saya bekerja di Redaksi Topskop yang kebetulan berkantor di GBK) di sekitar area studiion GBK dipadati ratusan buruh, suara musik di dalam terdengar sayup-sayup. Saya baru ingat jika May day diakhiri di GBK, karena pihak kantor tidak ada yang memberi informasi, saya tahunya lewat berita online.
Karena jarak dari rumah ke kantor tidak begitu jauh, jadi biasanya saya ke kontor dengan berjalan kaki, biasanya jam 4 saya baru berangkat dari rumah perjalanan sekitar setengah jam.
Sampai kantor baru beberapa orang mulai bekerja jadi saya putuskan untuk melihat konser buruh ke dalam stadion, di luar sudah banyak beberapa rombangan buruh yang sudah siap siap pulang. Saya masuk ke stadion hanya ingin melihat bagaimana suasananya saja. Kebetulan yang sedang tampil Ahmad Dhani dengan Bandnya.
Awalnya saya membayangkan keramaiannya seperti ketika konser salam dua jari, ternyata panggungnya tidak terlalu besar di sekeliling lapangan diberi tali pembatas. Para buruh tampak menikmati hiburan di bangku pinggir lapangan. Banyak polisi yang berjaga jaga di pinggir lapangan.
Niat awal saya masuk hanya untuk mengambil foto-foto siapa tahu biasa dijadikan bahan pendukung tulisan saya, tetapi ketika mau mendekat ke panggung, tampak ada api yang jatuh dari atas dan beberapa buruh dan polisi lari ke panggung. Awalnya saya kira terjadi konseting listrik karena saat itu gerimis dan suara Ahmad Dhani menyanyikan “kamu surgaku” masih terdengar meski sedikit ragu dan musik pengiringnya mulai terdengar kacau.
Saya mulai ke samping panggung untuk melihat kejadian pastinya, suara Ahmad Dhani kembali terdengar kali ini tak bernyanyi tetapi memanggil petugas keaman, dia berkata ada korban. Awalnya saya kira korban ringgan seperti ada alat kebakar atau hal kecil lainnya, tetapi orang orang di sekitar saya berkata ada orang yang meloncat dari atas sambil membawa api. Sempat saya bertanya siapa orangnya, apa mereka petugas yang memasang benner di atas, tak lama kemudian suara Ahmad Dhani mengakhir konsernya karena tak mungkin dia bernyanyi tetapi di belakanganya ada korban yang belum dievakuasi. Para buruh langsung membubarkan diri
Setelah itu terdengar suara lagi, bukan Ahmad Dhani melainkan suara dari Kasat Reskrim Polres yang meminta maaf atas kejadian ini, dia memberi tahu, seseorang laki laki melompat dari atas dengan membakar dirinya, identitas belum diketahui dari peserikat buruh mana, tidak ada identitasnya.
Saya ikut keluar Stadion langsung menuju kantor. Masih terniang kejadian itu dan akhirnya saya tulis di kompasiana dengan judul May Day di GBK Memakan 1 Korban.( baca: Mayday di GBK Memakan 1 Korban) Karena disibukkan dengan deadline pekerjaan saya tidak sempat mengecek berita perkembangannya. Awalnya saya kira memang benar korban bukan salah satu dari buruh, melainkan penyelusup yang mempunyai motif lain atau sebatas orang yang frustasi dan bunuh diri.
Tetapi dugaan saya salah, tadi setelah baca baca berita di media online ternyata korban adalah seorang buruh yang bernama Sebastian Manufuti yang terkenal aktif dalam kegiatan organisasi buruh.
Beberapa jam sebelum peristiwa tragis di GBK tersebut wakil presiden Jusuf Kala sempat mengklaim jika hari buruh tahun ini berjalan aman dan terbit, sweaping Itu pernyataan dari Jusuf Kalla yang saya kutib dari okezone.com (baca, JK: Mayday Berjalan Tertib Tahun Ini).