Lalu saya mencoba sedikit mengulas siapa Agung Laksono secara sederhana dan sikapnya terhadap kisruh di PSSI selama ini. saya mengutip beberapa sumber berita dengan agak panjang agar tidak terjadi salah persepsi. Sumber yang saya kutip antara lain adalah Republika Online, Tribun News, dan Kompas sendiri. Pastinya saya pun mencantumkan sumber-sumber tersebut untuk menghindari plagiasi. Entah kenapa sukses juga terpancung hehehe. Barangkali ada yang luput dari pengamatan saya.
Pendek kata, di posting itu, saya hendak mengajak kita berdiskusi bagaimana sikap Agung Laksono berkaitan dengan "surat cinta" FIFA kepada pemerintah yang bertenggat tanggal 10 Desember ini. Menjadi menarik karena Agung Laksono adalah politisi senior Partai Golkar, mengetahui jeroan pengurus sebelumnya karena pernah mengucapkan ""Aburizal Bakrie kan sangat didengarkan oleh Nurdin Halid," (tribunnews.com), tidak mengakui KPSI dengan ucapan "Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang dipimpin La Nyalla Mattalitti, bukan organisasi yang memiliki wewenang mengurus kompetisi sepakbola Indonesia" (Republika Online), dan pernah berniat mendalami isu suap final AFF 2010 (kompas.com).
Sehingga apabila Presiden SBY belum menentukan pengganti Andi Mallarangeng sebagai menpora yang definitif, layak ditunggu apa yang akan dilakukan oleh Menko Kesra Agung Laksono dalam waktu-waktu yang demikian sempit dan krusial ini. Apakah dia memenuhi tugasnya dengan mengedepankan perundang-undangan yang berlaku, atau bersikap sama seperti menpora sebelumnya, atau ada kejutan datang dari kebijakannya.
--------------------------------------------------
Apabila dipancung lagi, maka ini adalah postingan saya yang terakhir di Kompasiana hehehe..
Salam