Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Identitas Negara vs Identitas Non Negara

11 Oktober 2016   02:25 Diperbarui: 11 Oktober 2016   02:38 81 0
Sebagai warga bangsa kita turut priatin atas terkikisnya rasa nasionalisme, kitab suci Negara seakan bukan kompas yang mengendalikan hidup dan prikehidupan bernegara. Teringat dulu sewaktu saya masih berstatus pendidikan  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I sampai Sekolah Menengah Atas  Negeri I (SMA) di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat kami mendapatkan materi Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, namun sebelum juga pada saat saya berstatus Sekolah Dasar (SD) kami mendapat Materi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), untuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) kami juga mendapatkan Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan pendalaman materi sebelumnya. Secara garis besar materi tersebut berisikan 1). Moral kehidupan bermasyarakat ; kerukunan hidup umat beragama tercermin dalam sila pertama, tegang rasa atau saling menghargai satu sama lain tercermin dalam sila kedua, mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi tercermin dalam sila ketiga, kalau ada masalah musyawarah untuk mencapai mufakat tercermin dalam sila ke empat sedangkan hidup saling membantu atau gotong royong tercermin dalam sila kelima. Dengan meteri tersebut merasuki pikiran siswa, dari disitu akan tumbuh rasa 2). Nasionalisme, bukan sampai disitu saja dalam konteks penguasahaan kitab suci Negara tersebut terkadang dinas terkait melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan Identitas Utama Negara tersebut dalam bentuk; penataran Pedoman dan pengaman pancasila (P4), lombah cerdas cermat baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai dengan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), pada saat momen kenegaraan negera; HUT – 17, Hari Pahlawan, Kebangkitan Nasional, Hari Pendidikan, Hari Kartini, Hari Kesaktian Pancasila Negara, Negara menyiapkan sejumlah dana untuk menyebarkan nila-nilai luhur bangsa tersebut dengan mengadakan lombah dari tingkat RT sampai dengan tingkat Pusat, film yang bertajuk nasionalisme di tayangkan dimedia TV bukan sampai disitu saja mendia cetak pun mempublikasikan kegiatan-kegiatan, pada saat itu media massa tidak kapitalis masih Nasionalis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun