1. Jenis Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional
*Gangguan Keterikatan (Attachment Disorders)
Gangguan ini biasanya terjadi pada anak-anak yang tidak memiliki hubungan emosional yang aman dengan pengasuh utamanya. Contoh:
*Reactive Attachment Disorder (RAD): Anak menjadi sangat tertutup atau tidak responsif terhadap orang lain.
*Disinhibited Social Engagement Disorder (DSED): Anak menjadi terlalu ramah atau tidak memiliki batasan dengan orang asing.
*Gangguan Regulasi Emosi
Kesulitan dalam mengelola emosi seperti kemarahan, kesedihan, atau kecemasan. Contohnya:
*Ledakan emosi yang tidak sesuai dengan situasi.
*Kesulitan menenangkan diri setelah merasa terganggu.
*Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder)
Ketakutan berlebihan terhadap situasi sosial atau interaksi dengan orang lain, sehingga individu menghindari situasi tersebut.
*Autisme Spektrum Disorder (ASD)
Gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Individu dengan ASD mungkin memiliki kesulitan dalam memahami emosi orang lain atau membaca isyarat sosial.
*Gangguan Perilaku dan Emosi
*Oppositional Defiant Disorder (ODD): Anak menunjukkan perilaku menantang, mudah marah, atau sulit bekerja sama dengan orang dewasa.
*Conduct Disorder (CD): Perilaku agresif, pelanggaran aturan, atau kurangnya empati terhadap orang lain.
*Depresi dan Gangguan Kecemasan
Anak atau remaja yang mengalami depresi atau kecemasan sering kali menghadapi kesulitan dalam membangun hubungan sosial dan mengelola emosi.
2. Penyebab Gangguan dalam Perkembangan Sosial-Emosional
*Faktor Biologis
*Genetik atau keturunan.
*Gangguan fungsi otak atau sistem saraf.
*Masalah kesehatan mental pada orang tua.
*Faktor Lingkungan
*Pengasuhan yang tidak konsisten, kurang