Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Gencatan Senjata di Gaza: Bukan Akhir namun Awal dari Penyelesaian Konflik

21 Januari 2025   06:34 Diperbarui: 21 Januari 2025   06:37 45 1
Lima hari yang lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan tersebut menandai berakhirnya serangan Israel terhadap Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023, dan meninggalkan secuil daerah Palestina yang menjadi rumah bagi lebih dari dua juta orang dalam reruntuhan. Dengan jumlah korban tewas resmi mendekati 47.000 dan lebih dari 110.000 orang terluka, warga Palestina di Gaza dan mereka yang peduli dengan kehidupan mereka di seluruh dunia tentu bersukacita mendengar berita tersebut.

Namun sayangnya, ini bukanlah akhir dari penderitaan Palestina. Hari-hari pasca genosida di Gaza ini tidak akan kalah dahsyatnya.

Selama 15 bulan terakhir, Israel telah mengubah daerah Palestinian enclaves yang telah lama dikepung menjadi 'gurun'; akibat dari pengeboman, penghancuran dan pembakaran sistematis dari setiap bangunan. Faktanya, pada pertengahan Desember, penilaian citra satelit UNOSAT mengungkapkan bahwa 170.812 bangunan telah hancur di Gaza sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023.

Angka ini mewakili 69% dari semua bangunan di daerah tersebut dan sekitar 245.123 unit rumah. Angka ini mencakup lebih dari 90% dari semua gedung sekolah dan setiap universitas di Gaza. Angka ini mencakup  Museum Rafah, Perpustakaan Jawaharlal Nehru di Universitas Al-Azhar, Perpustakaan Kota Gaza serta Masjid Agung Gaza dan Gereja Saint Porphyrius. Angka ini mencakup sebagian besar rumah sakit di Gaza dan hampir 70% pusat kesehatannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun