Bacalah cermat-cermat, maka kau akan mengetahuinya
Laci pertama berlabel "Yang Mahakuasa"
Kosong, tak ada isinya
Laba-laba hitam merayapi sudut-sudutnya
Menyelimutinya dengan untaian-untaian benang indah nan rapuh
Membukanya terlalu berat
Susah payah melawan karat
Laci kedua membuka sendiri
Mengikuti sukarela hati
Ramai sangat tampak berisi
Hangat, lembut, halus
Menerima perhatian khusus
Terbacalah "Yang Melekat Darah" ketika debu halus terhembus
Laci Ketiga
Tak bersuara jika dibuka
Karena engsel tak bernoda
Kesukaan sepanjang masa
Kuning, merah, biru berlapis-lapis
Tak boleh sampai menipis
Kuperjuangkan "Yang Memperbudak" sambil menangis
Malam ini
Tak usah kau temani aku
Kugosok laci nomor Satu
Karena yang lain, isinya tak ketemu