Di jaman orde baru, pemilu seringkali diibaratkan seperti memilih kucing dalam karung, kita cuma memilih partai dan tak tau siapakah yang akan duduk jadi wakil dan pemimipin, yang sialnya akan mewakili aspirasi dan memimpin kita. dengan logika sederhana, bagaimana mungkin kita mempercayakan aspirasi dan nahkoda kita kepada seseorang yang tidak kita kenal kemampuannya?
KEMBALI KE ARTIKEL