Tidak sembarang orang boleh marah apalagi murka. Tampaknya itu tercermin dalam bahasa kita, bahasa Indonesia. E.St. Harahap dalam
Kamoes Indonesia Ketjik yang diterbitkan pada zaman penjajahan Jepang mendaftar kata
marah sebagai salah satu lema beserta padanan kata dan konteksnya.
KEMBALI KE ARTIKEL